IDF Belum Menyampaikan Rencana Evakuasi Penduduk Rafah ke Pemerintah Israel
JAKARTA - Militer Israel belum menyampaikan rencananya kepada pemerintah, terkait dengan evakuasi warga Rafah, kata juru bicara Israel Defense Forces (IDF) Hari Selasa.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Hari Jumat memerintahkan IDF untuk merencanakan "evakuasi penduduk" dari Rafah, menjelang serangan darat terhadap kota yang terletak di selatan Gaza tersebut.
"Pemerintah telah menginstruksikan IDF untuk menyusun rencana untuk mencapai tujuan kami, tujuan perang kami, di wilayah Rafah," kata juru bicara IDF Letnan Kolonel Peter Lerner kepada CNN Hari Selasa, seperti dikutip 13 Februari.
"Rencana yang Anda minta tentu saja masih belum disampaikan kepada pemerintah," lanjutnya.
Lebih jauh Lerner mengatakan, militer bertujuan untuk membuat rencana yang mengevakuasi warga sipil "keluar dari bahaya", sekaligus untuk membedakan warga sipil dari militan Hamas.
Lebih dari separuh penduduk Gaza yang diperkirakan mencapai 2,3 juat jiwa, diyakini berada di Rafah, mayoritas merupakan pengungsi dari koat lain di wilayah kantong Palestina yang terkepung, berdesakan di tenda-tenda darurat
"Hal ini (evakuasi) bisa dilakukan. Kami yakin akan kemampuan kami untuk membedakan dan memisahkan," katanya, namun mengakui bahwa hal ini "bukannya tanpa tantangan."
Israel diketahui menghadapi tekanan internasional yang semakin besar atas potensi dampak invasi darat ke Rafah terhadap warga sipil.
Baca juga:
- Ingin AS dan Presiden Biden Ambil Tindakan, Diplomat Uni Eropa: Netanyahu Tidak Mendengarkan Siapa Pun
- Presiden Biden dan Raja Abdullah II Soroti Serangan Israel Terhadap Kota Rafah
- Khawatir Langgar Hukum Internasional, Pengadilan Belanda Larang Ekspor Suku Cadang Jet Tempur Siluman F-35 ke Israel
- Kecam Serangan Israel ke Rafah dan Kritik Pernyataan PM Netanyahu, Jubir Palestina: Tidak Ada Tempat Aman di Gaza
Pada Hari Selasa, Lerner menyampaikan kekhawatirannya, dengan menyamakan "alternatifnya dengan menyerah kepada Hamas dan mengorbankan 134 orang. Itu bukan pilihan dari sudut pandang Israel," katanya.
"Kita harus memulangkan para sandera, kita perlu memulangkan mereka sekarang. Kita bisa melakukannya, kita sudah melakukannya di masa lalu. Kita telah membuktikan berkali-kali bahwa kita bisa mengevakuasi banyak orang keluar dari sana," tandasnya.