Perjuangan Musisi Mencari Keadilan Penerimaan Royalti
JAKARTA - Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI) sepakat mendukung perjuangan para pencipta lagu Indonesia dalam memperjuangkan hak-haknya.
Melalui akun media sosial resmi, organisasi yang dipimpin Yovie Widianto ini menyatakan sikap dan pandangannya dalam sebuah unggahan yang diberi judul “Kami Sepakat Dengan Perjuangan Teman-Teman”.
“Kami sepakat dengan teman-teman musisi dan pencipta lagu yang sedang memperjuangkan ketidakadilan dalam distribusi penerimaan royalti,” tulis FESMI dalam pernyataan yang diunggah ke Instagram, Rabu, 7 Februari.
“Namun perjuangan ini justru melahirkan perseteruan di sisi pelaku musiknya sendiri. Saling larang antara pencipta dan penyanyinya untuk konteks performing rights menimbulkan banyak pertanyaan dan kebingungan di masyarakat. Permasalahan utama pun menjadi bias,” sambungnya.
Baca juga:
- BPK Audit Laporan Keuangan Kemenkes di Area yang Berpotensi Kecurangan
- Kaesang Klaim Elektabilitas PSI Naik 4 Persen Setelah Temui Masyarakat di Berbagai Daerah
- Tiga Operator Judi Online Ditangkap di Dalam Pesawat AirAsia Tujuan Malaysia
- Jakarta Hujan Deras, Jalan DI Panjaitan Jaktim Terendam Banjir 50 Cm
Kemudian, FESMI menyebut beberapa permasalahan terkait penghimpunan dan distribusi royalti yang sebaiknya diketahui masyarakat. Seperti macetnya pembayaran oleh user atau pengguna lagu, pembagian royalti yang mekanismenya masih mengundang tanya, serta peran yang belum maksimal dari LMKN dan LMK dalam menagih dan mendistribusikan royalti.
Tiga poin yang disebut di atas disebut menimbulkan ketidakadilan bagi para pencipta lagu, sehingga tidak mengherankan ketika mereka bersuara keras.
“Untuk itu, kami mendorong agar LMKN bisa berperan sebagaimana mestinya sesuai yang diamanatkan Undang-Undang dengan sistem pemungutan royalti secara kolektif lewat LMKN dan didistribusikan oleh LMK. Kami percaya LMKN akan bisa menjalankan perannya dengan baik,” pungkas FESMI.