JAKARTA - Rian D’Masiv dan Anji saling berbalas unggahan Instagram beberapa hari belakangan. Mereka membicarakan permasalahan pelarangan membawakan lagu dari penulis lagu yang belakangan kerap terjadi di industri musik nasional.
Saling berbalas unggahan itu dimulai oleh Rian D’Masiv yang mengungkap keprihatinannya setelah melihat banyaknya penulis lagu melarang beberapa pihak membawakan lagu ciptaannya.
“Lagi sedih lihat banyak musisi dan pencipta lagu saling larang melarang membawakan lagu. Kalo gw sih yang harus diperbaiki adalah sistem tata kelola royalti musiknya. Siapa sih yg gak mau sejahtera karena karya yg sudah dibuat? gw rasa itu impian setiap musisi, penyanyi dan pencipta lagu bisa sejahtera dengan karyanya,” bunyi pernyataan yang diunggah Rian D’Masiv, dilihat Selasa, 16 Januari.
Vokalis D’Masiv itu melanjutkan unggahannya dan mempersilahkan band dan penyanyi lain untuk membawakan lagu-lagu ciptaannya. Namun, ia juga mengingatkan agar penyelenggara pertunjukan untuk membayarkan royalti kepada lembaga yang sudah ditugaskan.
“Buat band dan penyanyi yang membawakan karya-karya saya, silahkan dinyanyikan dan dibawakan sesering mungkin di mana pun kalian berada. Untuk para EO dan promotor atau penyelenggara event jangan lupa ya bayar performing right royalti pencipta lagu ke lembaga kolektif, biar pencipta lagu kayak gw dan teman-teman pencipta lagu lainnya kaya raya. Amin,” tulis Rian.
Dalam unggahan tersebut, Rian tidak menyebutkan nama siapa pun, namun Anji membalas unggahan tersebut dan memberi penjelasan cukup panjang.
“Tata kelola industri musik yang harus dibenerin, bukannya malah larang-melarang. SETUJU. Tapi sebelumnya, musisi/penyanyi harus memastikan apakah pencipta lagu-lagu yang mereka bawakan sudah PASTI mendapat haknya? Karena jika tidak, acara yang mengundang mereka dipastikan melanggar UU. Bisa diperkarakan. Kalimat ‘Pencipta lagu kan dapat dari LMK(N)’ harus dipastikan terjadi atau tidak. Karena berdasarkan pengalaman pribadi saya, nilainya 0 Rupiah. YUK, PASTIKAN PENCIPTA LAGU MENDAPAT HAKNYA,” tulis Anji.
BACA JUGA:
Eks vokalis Drive itu melanjutkan argumennya dan mengaku bahwa dirinya sebagai penulis lagu tidak mendapat royalti performing dari lagu Merindukanmu yang dibawakan D’Masiv.
“Menyempurnakan apa yang ditulis @rianekkypradipta. Karena dari lagu MERINDUKANMU, laporan royalti performing dari pertunjukan musik untuk saya adalah 0 Rupiah. Padahal dalam setahun bisa ratusan kali D'Masiv manggung dan banyak musisi lain yang membawakan lagu itu. Tidak mungkin hasil dari 'Concert' adalah 0. Walaupun itu bukan lagu yang ditulis sendiri, tapi saya juga memiliki hak ekonomi atas lagunya,” tulis Anji.
“Saya hanyalah satu dari ribuan pencipta lagu yang tidak mendapat hak ekonominya dari panggung-panggung musik. Beruntungnya saya masih bisa mendapat manfaat ekonomi dengan membawakannya sendiri di panggung. Makanya saya tidak melakukan pelarangan. Saya masih melakukan ajakan-ajakan bersifat persuasif.”
Anji menyebut perbaikan tata kelola musik memakan waktu yang tidak sebentar, sehingga keputusan pelarangan membawakan lagu menjadi masuk akal. Dia melihat banyak penulis lagu yang tidak mendapat keadilan, ketika pengguna lagu dan yang membawakannya mendapat bayaran besar.
“Tata kelola musik jelas harus diperbaiki. Tapi itu memakan waktu. Terbukti bertahun-tahun terus begitu, makanya banyak pencipta lagu melakukan pelarangan, karena mereka tidak mendapat hak ekonomi sementara penyanyi/musisi yang membawakan karyanya mendapat ratusan juta/miliaran,” tulis Anji.
“Tidak semua pencipta lagu adalah performer. Ini yang perlu dicatat. Banyak pencipta lagu HITS yang tidak aktif sebagai performer. Kita juga harus memikirkan hak mereka. Sebagai penyanyi/musisi, sepatutnya kita PASTIKAN APAKAH PENCIPTA LAGU SUDAH MENDAPAT HAKNYA ATAU BELUM? Tanyakan (melalui Manajemen) kepada Penyelenggara acara. Jangan sampai acara yang mengundang kita bermasalah, karena tanpa adanya lisensi jelas acaranya melanggar UU. Jangan percaya pada kalimat ‘PENCIPTA LAGU DAPAT DARI LMK', tapi harus benar-benar kita yakinkan,” sambungnya.
“Karena memang sepatutnya jangan terjadi 'bentrokan' antara pencipta lagu dan penyanyi, justru saling menguatkan dan saling dukung dalam ekosistem musik. Yuk mulai saling peduli. Pastikan penyelenggara acara membayarkan hak Pencipta lagu.”