Hindari Sentimen Negatif, Faisal Basri: Semua Capres Main Aman di Debat Kelima
JAKARTA - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri menilai semua calon presiden (capres) main aman dalam debat kelima pemilihan presiden (pilpres) 2024 yang digelar kemarin malam.
Awalnya, Faisal mengatakan bahwa karakteristik masyarakat Indonesia tidak menyukai orang yang nyinyir. Karena itu, kata Faisal, semua capres di debat pun memilih main aman untuk menghindari sentimen negatif.
Faisal menilai bahwa debat yang berlangsung kemarin dimanfaatkan masing-masing capres untuk menambah jumlah pemilih. Karena itu, dia pun mengatakan jangan pernah mengharapkan substansi dalam gelaran debat Pilpres.
Pasalnya, sambung Faisal, permasalahan bangsa juga terlalu kompleks sehingga tidak bisa dibahas dalam waktu satu atau dua menit seperti saat debat pilpres 2024.
“Jadi bukan mencari kebenaran diskusi itu, tetapi menambah elektorat. Sehinga debat kelima ini antiklimaks karena semua main aman, karena semua sadar bahwa karakteristik psikologis orang Indonesia itu tidak suka sama orang yang nyinyir kaya saya ini,” katanya dalam diskusi Indef, di Hotel Mainhattan, Jakarta, Senin, 5 Februari.
“Tidak suka yang nyinyir seperti Anies Baswedan, nyinyir seperti Ganjar Pranowo. Oleh karen itu mereka menjaga agar tidak terkesankan nyinyir di debat,” sambungnya.
Baca juga:
Sementara itu, ekonom senior Indef Tauhid Ahmad menilai debat terakhir Pilpres 2024 itu juga minim perdebatan maupun sanggahan dari masing-masing calon presiden.
Bahkan, Tauhid mengatakan bahwa masyarakat seolah kena ‘prank’ oleh masing-masing capres dalam debat kelima pilpres 2024 tersebut. Hal ini karena tidak menunjukkan kedalaman isu yang dibahas.
Padahal, kata dia, dalam debat sebelum-sebelumnya terjadi perdebatan. Sementara di debat kelima ini justru masing-masing capres terlihat saling melengkapi, dan saling mengisi kekurangan satu sama lain.
“Sehingga bahasanya kena prank nasional. Jadi yang biasanya antara paslon saling menyapa memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bisa sedikit banyak membuat emosi dan sebagainya muncul tetapi ternyata tidak muncul. Kita tunggu apakah di sesi panelis atau diantara paslon nyatanya itu juga tidak terjadi,” katanya.