Jalur Sepeda Permanen Sudirman-Thamrin Rampung Maret ini, Pengendara Motor Dilarang Melintas

JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo menyebut pembuatan jalur sepeda permanen di Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin akan selesai pada bulan Maret mendatang.

Jalur ini akan dibatasi dengan beton pada sisi kiri dengan jalur kendaraan bermotor umum. Mengingat jalan yang cukup lebar, Syafrin meminta pengendara motor untuk tidak melintas di jalur sepeda.

"Tentu kami akan edukasi kepada seluruh pengendara, baik itu kendaraan bermotor atau sepeda, untuk menggunakan lajur yang sudah diperuntukkan bagi masing-masing jenis kendaraan," kata Syafrin di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 24 Februari.

Untuk menjaga agar jalur sepeda tetap steril dan aman terhadap pengendara lainnya, Dishub DKI akan meminta bantuan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk mengawasi.

Jalur sepeda permanen dibuat sepanjang 11,2 kilometer. Lebarnya 2 meter. Lalu, pembatasnya menggunakan beton berbentuk pot yang akan diisi tanaman.

“Untuk proteksi jalur sepeda, kami menggunakan pot tanaman (planter box) dengan bentuk seperti rantai yang saling terkait,” ujar Syafrin.

Jalur sepeda permanen di jalan protokol ini akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas bagi pesepeda. Di antaranya adalah way finding, pijakan kaki di kaki simpang dalam lintasan jalur sepeda, dan rest area berupa bike rack pada trotoar.

Pembuatan jalur sepeda ini menghabiskan biaya sekitar Rp30 miliar. Anggarannya bukan dari APBD, melainkan kompensasi pihak ketiga.

Dalam pembangunan jalur sepeda permanen ini, Pemprov DKI juga akan mmembangun prasasti berisi ornamen yang menjadi ikon Jakarta dan sepeda. Prasasti ini terletak di trotoar atau jalur pejalan kaki. 

"Jalur sepeda permanen juga akan terintegrasi dengan fasilitas layanan angkutan umum massal, antara lain 9 halte bus Transjakarta, 6 stasiun MRT Jakarta, 1 stasiun kereta Commuter Line, 1 stasiun kereta bandara, dan 1 stasiun LRT Jabodebek," ucap Syafrin.

Dia melanjutkan, pembangunan jalur sepeda permanen diharapkan menjadikan sepeda sebagai moda pilihan dan alternatif dalam perjalanan first mile and last mile untuk menunjang kebijakan transportasi yang berorientasi transit.