Soal Penghentian Penjualan Mobil ICE pada 2035 di Eropa, Porsche: Itu Juga Masih Bisa Ditunda

JAKARTA - Perkembangan elektrifikasi di dunia otomotif berkembang massif dengan beberapa pabrikan yang beramai-ramai meluncurkan EV keluaran terbaru, salah satunya Porsche dengan Macan EV di Singapura.

Miliki visi yang jelas terhadap dunia elektrifikasi, merek asal Jerman ini masih membuka kemungkinan menghadirkan mobil bermesin pembakaran (ICE) dalam jangka waktu lebih lama. Terlebih, penghentian penjualan mobil ICE di Eropa dilonggarkan ke tahun 2035.

Bahkan, Lutz Meschke, selaku Chief Financial Officer Porsche, mengatakan bahwa rencana Uni Eropa (UE) dalam menghentikan penjualan mobil ICE terbaru pada 2035 dapat ditunda.

“Saat ini ada banyak diskusi seputar akhir dari mesin pembakaran dan itu masih bisa ditunda,” ucap Meschke dilansir dari Bloomberg, Minggu, 28 Januari.

Kelonggaran penghentian penjualan mobil bermesin pembakaran ini tentu menimbulkan tanda tanya besar apakah ini merupakan langkah yang tepat, mengingat wilayah tersebut tengah mengupayakan segala cara untuk meminimalkan penggunaan emisi.

Porsche merupakan satu dari segelintir merek yang mengupayakan tetap menghadirkan model berbahan bakar di masa depan. Perusahaan juga telah berinvestasi dalam pengembangan bahan bakar sintetis (e-fuels) sebesar 100 juta dolar AS, dengan 75 juta dolar AS digunakan untuk mengakuisisi kepentingan di HIF Global LLC pada April 2022 lalu.

Dengan kombinasi pendekatan inovatif ini, Porsche menegaskan komitmennya untuk menjelajahi berbagai solusi berkelanjutan, baik melalui kendaraan listrik maupun melalui pengembangan teknologi seperti Direct Air Capture (DAC).

Tentu langkah ini bertolak belakang dengan apa yang diupayakan oleh induk perusahaan yakni Volkswagen. VW telah menegaskan bahwa setelah tahun 2030, merek hanya akan menjual mobil berbasis baterai listrik di Eropa dan global.