JAKARTA - Beberapa waktu lalu, Uni Eropa (UE) menetapkan akan melarang penjualan mobil bermesin pembakaran (ICE) baru pada tahun 2035 mendatang. Ini menimbulkan respons beragam, tak terkecuali dari kubu BMW.
CEO BMW Group Oliver Zipse, mengatakan rencana EU untuk melarang penjualan mobil baru dengan mesin ICE pada 2035 adalah keputusan salah dan menyatakan ini hanya akal-akalan untuk mempercepat peluncuran bahan bakar sintetis atau e-fuels.
“Namun saat ini, kami melihat adanya risiko signifikan bahwa e-fuels akan diinstrumentalisasi secara politis dalam perdebatan mengenai pelarangan mesin pembakaran pada tahun 2035,” kata Zipse dikutip dari BMW Blog, Sabtu, 10 Agustus.
Ia juga menyebut bahwa Komisi Eropa harus mempercepat ketersediaan bahan bakar elektronik agar penggunaannya praktis pada tahun 2035.
“Saat ini ada banyak indikasi bahwa Komisi UE sedang mengupayakan solusi palsu dengan pelarangan mesin pembakaran hanya dengan membuka diri terhadap e-fuels,” tambah Zipse.
BACA JUGA:
Zipse menilai bahwa tanpa upaya bersama untuk mempercepat penggunaan bahan bakar rendah emisi, pelonggaran apa pun terhadap larangan mesin pembakaran untuk memasukkan e-fuels tidak akan efektif.
Berbeda dengan rivalnya seperti Audi dan Mercedes-Benz, BMW melakukan pendekatan yang berbeda yakni tetap mempertahankan mesin ICE untuk beberapa tahun mendatang.
Pabrikan dari Jerman ini menilai bahwa pendekatan tersebut merupakan sebuah perencanaan strategis untuk menghindari penghentian dini produk-produk yang masih memiliki relevansi pasar.
Meskipun BMW bertujuan untuk meningkatkan pangsa penjualan mobil listrik dari 15 persen menjadi 50 persen pada tahun 2030, perusahaan berpendapat bahwa merek tidak perlu hanya fokus pada EV di tengah permintaan segmen ini terus meningkat.
Rival lainnya dari BMW, Porsche juga memiliki visi yang sama perihal ini. Bahkan, merek tersebut juga telah berinvestasi dalam pengembangan bahan bakar sintetis (e-fuels) sebesar 100 juta dolar AS, dengan 75 juta dolar AS digunakan untuk mengakuisisi kepentingan di HIF Global LLC pada April 2022 lalu.
Dengan kombinasi pendekatan inovatif ini, Porsche menegaskan komitmennya untuk menjelajahi berbagai solusi berkelanjutan, baik melalui kendaraan listrik maupun melalui pengembangan teknologi seperti Direct Air Capture (DAC).