Bagikan:

JAKARTA - Isuzu mengumumkan penarikan kembali (recall) sebanyak 149.049 unit di Australia yang melibatkan model D-Max produksi 2020-2024 dan MU-X keluaran 2020-2024 di Australia.

Dikutip dari Drive, Sabtu, 10 Agustus, pemicu terjadinya recall karena terdapat potensi kesalahan perangkat lunak pada modul kontrol mesin.

Hal ini juga diungkapkan oleh Departemen Infrastruktur setempat, yang menyatakan bahwa masalah tersebut dapat mengurangi performa mesin sehingga dapat membuat kendaraan alami kehilangan daya akibat hilangnya tenaga penggerak.

“Hilangnya daya gerak saat mengemudi dapat meningkatkan risiko kecelakaan yang menyebabkan cedera atau kematian bagi penumpang kendaraan dan/atau pengguna jalan lainnya,” kata Departemen Infrastruktur.

Juru bicara Isuzu Ute Australia mengatakan bahwa pabrikan telah mengidentifikasi masalah terkait perangkat ini yang mengendalikan pompa bahan bakar yang berpotensi mengakibatkan penurunan output mesin atau RPM.

“Meskipun jumlah kasus yang dilaporkan sangat kecil, sebagai tindakan pencegahan proaktif, 149,049 kendaraan telah ditandai untuk pembaruan perangkat lunak Engine Control Module (ECM),” kata juru bicara Isuzu Ute Australia.

7

Pabrikan dari Jepang ini menyarankan pihaknya untuk menghubungi pemilik yang terkena dampak secara tertulis, meminta mereka membuat janji dengan dealer terdekat untuk memeriksa dan memperbarui modul kontrol mesin, secara gratis.

Mobil lain yang menggunakan basis dari Isuzu D-Max, seperti Mazda BT-50 juga terdampak masalah ini yang melibatkan sebanyak 55.738 unit yang dirakit antara 21 Juli 2020 dan 25 Februari 2024. Namun, Mazda akan melakukan penarikan kembali secara khusus dan akan dikonfirmasi dalam waktu dekat.

Ini bukanlah pertama kalinya pikap tersebut terdampak recall. Pada akhir 2023 lalu, Isuzu mengumumkan penarikan kembali D-Max di negeri kanguru yang melibatkan 8.039 unit.

Pemicu dilakukannya recall karena potensi kerusakan pada saluran bahan bakar, yang dapat mengakibatkan kebakaran pada ruang mesin. Masalah ini disebabkan oleh kesalahan dalam proses manufaktur, yang menyebabkan selang bahan bakar dapat mengalami lecet pada braket ketinggian oli mesin dan menjadi rusak.

Jika kerusakan ini tidak diatasi, dapat menyebabkan kebocoran bahan bakar. Apabila terdapat sumber penyulut dari luar, kondisi ini dapat mengakibatkan kebakaran hebat pada unit tersebut.