Bagikan:

JAKARTA - Uni Eropa (EU) telah mantap dengan rencana pelarangan penjualan mobil baru berbahan bakar fosil pada tahun 2035. Sejumlah regulasi menuju ke sana pun telah disiapkan, dimulai pada Maret 2023 negara-negara anggota EU menyetujui undang-undang penting yang mengharuskan semua mobil baru beremisi CO2 nol pada tahun 2035. Ini secara efektif melarang penjualan mobil bensin dan diesel. Aturan tersebut juga mewajibkan penurunan emisi CO2 sebesar 55 persen pada 2030 dibandingkan dengan level 2021.

Keputusan EU ini tak semuanya disambut baik salah satunya datang dari raksasa otomotif Jerman, BMW. Dalam pameran Paris Motor Show yang kini tengah berlangsung, CEO BMW, Oliver Zipse, mendesak aturan ini dibatalkan saja jika EU tidak ingin memiliki ketergantungan tinggi pada China.

Langkah ini, menurut Zipse, diperlukan soalnya demi mengurangi ketergantungan pada rantai pasokan baterai dari China dan bisa memaksimalkan kekuatan teknologi Eropa.

Zipse, yang selama ini vokal mendorong regulator untuk mengizinkan teknologi lain selain mobil listrik (BEV), seperti mobil hidrogen dan bahan bakar alternatif (e-fuels dan biofuels), menilai bahwa Eropa sedang menuju "pesimisme" terkait target emisi CO2.

"Mengoreksi target 100 persen BEV pada 2035 sebagai bagian dari paket pengurangan CO2 yang komprehensif akan membuat Original Equipment Manufacturer (OEM) Eropa tidak terlalu bergantung pada China untuk baterai," ujar Zipse di Paris Motor Show, dilansir dari Reuters, 16 Oktober.

"Untuk mempertahankan kesuksesan, kerangka regulasi yang netral terhadap teknologi tertentu sangatlah penting," tambahnya.

Seruan pelonggaran target emisi ini bukan hanya dari BMW. Pabrikan mobil lain seperti VW dan Renault, serta pemerintah Italia, juga khawatir akan denda berat akibat penjualan mobil listrik yang lebih rendah dari perkiraan.

Namun, Jerman, negara asal BMW, menolak untuk mempercepat peninjauan target. Jerman beralasan bahwa kejelasan untuk industri dan urgensi penanganan perubahan iklim menjadi pertimbangan utama.

Sementara itu, kepala asosiasi mobil Prancis (PFA) di Paris, meski tidak secara tegas meminta penghapusan larangan 2035, menyatakan perlunya diskusi ulang target tersebut sesegera mungkin. Rencananya, peninjauan target emisi akan dilakukan pada tahun 2026.