Astrobotic Masih Upayakan Pendaratan Peregrine di Bulan

JAKARTA – Pendarat Peregrine mengalami masalah pada propulsi tak lama setelah diluncurkan. Meski penyebabnya masih diselidiki, Peregrine telah dikonfirmasi akan gagal mendarat di Bulan.

Pernyataan ini disampaikan oleh Astrobotic, pembuat Peregrine, pada Rabu, 10 Januari. Perusahaan itu mengatakan, “mengingat kebocoran propelan, sayangnya tidak ada kemungkinan terjadinya pendaratan lunak di Bulan.”

Astrobotic tampak yakin dengan kegagalan tersebut karena propelan Peregrine akan habis dalam waktu 40 jam setelah pernyataan itu dirilis. Sekarang, tim dari Astrobotic berubah keyakinan. Tampaknya masih ada peluang untuk pendaratan di Bulan.

Pada Sabtu, 13 Januari, Astrobotic mengatakan Peregrine telah beroperasi selama empat hari.

Kabar baiknya, tim teknisi berhasil memperpanjang waktu dari propelan hingga mencapai 52 jam. Laju kebocoran pada propelan juga telah melambat.

Dengan keberhasilan yang cukup berdampak pada usia Astrobotic, tim teknisi semakin semangat untuk memperbaiki propelan dari Bumi. Jika masa waktu propelan terus diperpanjang, ada kemungkinan Peregrine bisa mendarat di Bulan

Saat ini, peregrine tidak berada di jalur yang Astrobotic tentukan sehingga Peregrine membutuhkan waktu 15 hari untuk mendarat di Bulan. Dengan total propelan saat ini, Peregrine hanya mampu bertahan enam hari di ruang angkasa.

Astrobotic akan membahas masalah ini lebih rinci dalam telekonferensi yang digelar pada Kamis, 18 Januari mendatang. Acara ini akan dihadiri oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) selaku pemilik inisiatif Layanan Penyedia Bulan Komersial (CLPS).

Astrobotic dan NASA akan membahas misi terbaru untuk pendarat Peregrine sekaligus upaya mereka dalam mempertahankan pendarat tersebut. Acara ini akan ditayangkan dalam bentuk audio di situs web NASA TV.