Temui Presiden Putin, Pemimpin Iran Raisi Sebut Barat Mendukung Genosida Israel di Gaza
JAKARTA - Presiden Iran Ebrahim Raisi menyebut Barat mendukung genosida Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, saat menemui Presiden Rusia Vladimir Putin Hari Kamis.
Presiden Putin menyambut pemimpin Iran itu di Kremlin, setelah mengunjungi Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, membahas perang di Gaza dan Ukraina serta upaya Rusia dan OPEC untuk mendongkrak harga minyak.
Dalam kesempatan tersebut Presiden Putin mengatakan, sangat penting untuk membahas situasi di Timur Tengah, khususnya di wilayah Palestina.
"Apa yang terjadi di Palestina dan Gaza tentu saja merupakan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan," jawan Presiden Raisi melalui penerjemah, melansir Reuters 8 Desember.
Dia mengatakan "lebih menyedihkan lagi" bahwa hal ini didukung oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat.
Menariknya, kedua pemimpin tidak menyinggung peningkatan kerja sama militer kedua negara, hal yang menjadi kekhawatiran Amerika Serikat yang mengkhawatirkan Iran memasok senjata ke Rusia untuk perang di Ukraina.
Iran diketahui mendukung kelompok militan Palestina Hamas, otoritas yang berkuasa di Gaza, dalam perangnya dengan Israel. Rusia memiliki hubungan dengan semua pemain kunci di kawasan ini termasuk Hamas dan Israel.
Terpisah, para pengamat mengatakan konflik tersebut telah membantu Rusia dengan mengalihkan perhatian dunia dari perang di Ukraina, memungkinkan Moskow untuk menyelaraskan diri dengan negara-negara berkembang dalam solidaritas dengan Palestina.
Baca juga:
- Korban Tewas Warga Sipil Palestina Tembus 17 Ribu Jiwa, AS Belum Berikan Tenggat Waktu Israel Akhiri Operasi di Gaza
- Denmark Sahkan UU Pelarangan Pembakaran Al-Qur'an, Menteri Kehakiman: Demonstrasi Seperti Itu Merugikan
- Kepala Intelijen Rusia: AS Berisiko Menciptakan Vietnam Kedua Bagi Dirinya Sendiri
- China-Singapura Bakal Berlakukan Perjanjian Bebas Visa Selama 30 Hari pada Awal Tahun Depan
Rusia dan negara-negara Arab mengatakan Barat menunjukkan standar ganda dengan mendukung pemboman dan pengepungan Israel di Gaza, sambil menuduh Moskow melakukan kejahatan perang.
Adapun Israel sebelumnya mengatakan tuduhan genosida sangat disayangkan dan tindakannya menargetkan Hamas, bukan warga sipil.