Lendingpot Maksimalkan Keamanan Pemberi Pinjaman dan Data Privasi Peminjam

 

JAKARTA – Lendingpot, platform pinjaman bisnis, menyadari bahwa praktik pinjaman online di Indonesia semakin banyak. Namun, tidak semua aman untuk digunakan karena beberapa belum memiliki izin.

Kepala Bisnis Lendingpot Benjamin Lam menyadari bahwa pinjaman online (pinjol) ilegal sedang marak terjadi di Indonesia. Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di tahun 2023, sebanyak 3.903 pihak telah mengadukan masalah penipuan.

Melihat hal ini, Benjamin ingin mengedukasi masyarakat agar mereka tidak mudah termakan iklan pinjol yang beredar. Perlu dipahami bahwa tidak semua financial technology (FinTech) memiliki lisensi dari OJK dan Kementerian Keuangan.

Masalah ini juga terus diperhatikan oleh Lendingpot. Sebagai perantara antara peminjam dan pihak yang meminjamkan atau lenders, Lendingpot berusaha memastikan bahwa seluruh lenders di platformnya aman dan telah memiliki izin.

Lendingpot memiliki tiga sistem penyaringan sebelum menerima lenders. Pertama, seluruh lenders harus sudah memiliki izin dari OJK. Kedua, mereka juga harus memiliki media presences agar semakin valid keamanannya.

“Kedua adalah kami memastikan pemberi pinjaman memiliki media presences. Artinya kita tidak hanya mengakses media sosial seperti Facebook, tapi juga Instagram,” kata Benjamin dalam media interview pada Senin, 4 Desember.

Selain menjaga kemanan lenders-nya, Lendingpot juga berusaha menjaga keamanan data dari calon peminjam menggunakan dua tahapan data privasi. Mereka akan memastikan bahwa data-data peminjam hanya bisa diakses oleh staff untuk keperluan pinjaman.

Selain itu, data yang calon peminjam serahkan  akan terjaga dengan aman karena Lendingpot menggunakan server enkripsi di Amazon Web Services (AWS). Mereka yakin bahwa masalah cyber crime akan sulit terjadi.

“Semua data kami disimpan di server terenkripsi. Server yang digunakan di AS. Jadi jika peretas ingin meretas informasi apa pun, mereka harus meretas layanan situs web Amazon dan ini akan cukup menantang,” kata Benjamin kepada VOI.

Meski Benjamin mengatakan bahwa server ini berada di luar Amerika, pihak Lendingpot tidak bisa menjelaskan lokasi pastinya untuk menjaga keamanan. Namun, Benjamin menyatakan bahwa server penyimpanan data ini mampu meng-cover seluruh Asia.