Bagikan:

 

JAKARTA - Lendingpot, platfrom market pinjaman digital, yang telah berjalan selama empat tahun di Singapura kini hadir di Indonesia untuk membantu Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Melihat adanya masalah akses pendanaan pada 74 persen bisnis dan UKM, Lendingpot akan menghubungkan para pebisnis dengan lenders atau pemberi pinjaman, baik bank maupun non-bank.

Lendingpot akan membantu para peminjam dalam memilih lenders dan menghindari mereka dari proses peminjaman yang memakan waktu. Bahkan, seluruh proses di platform hanya memakan waktu beberapa menit.

“Kita bisa rangkum (seluruh proses pengajuan pinjaman hanya) dalam waktu lima menit,” kata Kepala Pengembang Komersial Lendingpot, Jonathan Surya dalam acara press launch Selasa 24 Oktober.

Jonathan menjelaskan bahwa nasabah akan melalui lima proses, dimulai dari registrasi melalui online application, penyertaan dokumen yang dibutuhkan, customer call untuk konsultasi, filtering, dan koordinasi kepada lenders.

Meski berupaya memudahkan para nasabah, Jonathan menekankan bahwa platformnya akan memberikan jaminan serupa kepada para pemberi pinjaman melalui proses screening.

“Kita berharap kita bisa membantu partner lembaga keuangan kita, maupun itu di bidang tradisional, fintech, online loan supaya mendapatkan nasabah yang lebih tepat,” jelasnya.

Hanya dengan satu platform, Lendingpot bisa menghadirkan lenders yang beragam, berbagai bentuk pinjaman, hingga menjaga privasi dan keamanan nasabah berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Data.

Sementara itu, Kepala Bisnis Lendingpot Benjamin Lam menjelaskan bahwa seluruh dokumen yang nasabah serahkan akan diekstrak dari aplikasi. Seluruh dokumen ini sudah mencakup berbagai kebutuhan penyedia pinjaman, salah satunya bukti penghasilan nasabah.

Namun, ketika pemberi pinjaman tidak bisa menyesuaikan kebutuhan dana dari nasabah, platform akan melakukan filter dan menunjukkan lenders yang sesuai dengan kemampuan penggunanya.

Dengan kebijakan ini, Lendingpot yakin bahwa kedua pihak akan merasakan keuntungan. Nasabah bisa melakukan pinjaman sesuai kemampuan dan kebutuhannya, sementara pemberi pinjaman menyediakan dana kepada nasabah yang tepat.