Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menggandeng Wiseco.id untuk mendampingi UKM dalam menyiapkan fundamental dan proposal bisnisnya agar mampu mendapatkan pendanaan dalam satu rangkaian program bernama Bisnis Layak Funding (BisLaf).

Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi UKM Kemenkop UKM Temmy Satya Permana mengatakan, lewat program yang dihasilkan dari kerja sama ini menjadi momentum bagi para pelaku usaha untuk bertransformasi menjadi lebih baik, memiliki fundamental bisnis yang kokoh, manajemen bisnis yang tertata serta meningkatkan kapasitas dan kualitas bisnisnya.

"Kegiatan ini tidak hanya mencerminkan komitmen kami untuk memberikan dukungan terbaik kepada pelaku bisnis kecil dan menengah, tetapi juga sebagai wujud nyata dari upaya bersama untuk meningkatkan literasi keuangan dan keterampilan pengembangan bisnis di kalangan pelaku usaha UKM," ujar Temmy dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat, 8 Maret.

Temmy menyebut, UMKM dinilai memiliki peran penting menjadi tulang punggung ekonomi. Di satu sisi, UMKM juga dituntut untuk bisa mendapatkan pembiayaan agar bisa meningkatkan skala bisnisnya.

Menurut dia, workshop yang diselenggarakan pada 6-7 Maret 2024 itu merupakan bagian integral dari program BisLaf yang telah dimulai sejak pertengahan Januari 2024. Beberapa kegiatan yang diselenggarakan dalam rangkaian workshop adalah seminar, Sosialisasi Lembaga Pembiayaan dan Pitching Demo UKM.

Jumlah pendaftar program BisLaf sendiri telah mencapai lebih dari 1.300 UKM. Angka itu menunjukkan banyak UKM yang memahami pentingnya akses pendanaan untuk mengembangkan bisnis mereka.

Kemudian, ada 180 UKM yang ditargetkan lolos kurasi untuk masuk dalam tahap selanjutnya.

Nantinya, 180 UKM yang lolos kurasi diharapkan dapat mengikuti program pendampingan dengan serius dan memanfaatkannya sebaik-baiknya karena sudah menghilangkan satu tempat/kesempatan dari peserta yang lain.

Selanjutnya, UKM yang lolos akan diberikan panduan dan informasi tentang bagaimana membangun bisnis yang memiliki potensi mendapatkan pendanaan (funding) dari berbagai sumber, seperti investor, lembaga keuangan atau program dukungan bisnis lainnya.

Dengan demikian, diharapkan UKM yang mengikuti program ini bisa meningkatkan literasi keuangan, mulai dari pembiayaan perbankan, pembiayaan ekspor, pembiayaan berbasis securities crowdfunding dan pendanaan berbasis private investor.

Sehingga, mereka dapat memahami dan mengeksplorasi berbagai pilihan sumber pembiayaan yang tersedia bagi UKM.

"Sebanyak 15 pelaku UKM yang akan melakukan pitching hari ini diharapkan dapat memberikan penampilan terbaik. Sesi ini bukan hanya kesempatan untuk mempresentasikan bisnis mereka, tetapi juga sebagai media branding dan promosi untuk mengenalkan usaha mereka (how we are, what we are and what are we going to do) kepada lembaga pembiayaan dan mitra investor," katanya.

Adapun dari 180 UKM yang didampingi, diharapkan ada sebanyak 60 lebih UKM terbaik yang layak funding dan sukses pendanaan.

"Dan bagi para lembaga pembiayaan dan investor, kami berharap memberikan feedback positif bagi pelaku UKM dan dapat memberikan kesempatan untuk memberikan akses pendanaan bagi UKM," ucap dia.

Sementara itu, CEO Wiseco.id Rizky Wihardi mengaku kolaborasi itu sejalan dengan visi perusahaannya yang memiliki fokus untuk memberikan pendampingan bisnis dan investasi kepada UKM.

Hal itu lahir lantaran pihaknya melihat banyak UKM yang bertumbuh. Namun, belum siap diberikan pendanaan lantaran minimnya literasi.

"Oleh sebab itu, kami melihat sinergi yang seru di sini dan kami berharap kolaborasi ini bisa mengangkat UKM Indonesia dan nantinya bertumbuh, baik dari sisi kapasitas dan kualitasnya," ungkap dia.

"Orientasinya bisa membangun UKM memiliki masa depan yang memang layak funding bukan hanya sekadar berbisnis yang tidak jelas urusan atau tujuannya kemana," imbuhnya.