Australia, Britania Raya, dan AS Berencana Mengembangkan Jaringan Radar Luar Angkasa
JAKARTA – Sistem Deep Space Advanced Radar Capability (DARC) akan segera dibuat. Dari rilis resmi Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat (USSF), radar ini akan dikembangkan di tiga negara.
Tiga negara di dalam kelompok AUKUS, kemitraan keamanan trilateral, adalah Australia, Britania Raya, dan Amerika Serikat. Tiga negara ini akan bekerja sama dalam mengembangkan sensor berbasis darat yang dibiayai oleh USSF.
DARC yang akan dibuat oleh tiga negara itu merupakan generasi baru dari yang sudah ada. Sebelumnya, pengembang dari DARC adalah Northrop Grumman, perusahaan teknologi pertahanan dan kedirgantaraan di AS.
Dari pernyataan Asisten Menteri Pertahanan AS Luar Angkasa John Plumb, radar ini sengaja dikembangkan di tiga lokasi sekaligus. Menurutnya, pengembangan tahap baru ini akan memperluas kemampuan radar dalam melacak geografi.
Baca juga:
- Netflix dan Viacom18 Akan Melobi Pemerintah India untuk Menunda RUU Penyiaran Baru
- Google Desak Otoritas Persaingan Inggris Ambil Tindakan Terhadap Microsoft
- Produsen AC Jepang, Daikin Industries, Beralih ke Semikonduktor Khusus untuk Hemat Energi
- Ini Kata Para Pengamat Bisnis tentang Umpatan Elon Musk kepada Pengiklan
“Kemampuan DARC akan memanfaatkan geografi Amerika Serikat, Australia, dan Britania Raya untuk lebih meningkatkan kesadaran kolektif kita terhadap domain luar angkasa, kemampuan untuk melacak, mengidentifikasi, dan mengkarakterisasi objek luar angkasa,” kata Plumb.
Rencananya, DARC akan dibangun secara bertahap di tiga lokasi tersebut. Radar pertama akan dibuat di Exmouth, Australia Barat. Harapannya, radar pertama ini akan mulai beroperasi di tahun 2026.
USSF tidak menjelaskan lokasi mana yang akan menjadi tempat pembentukan radar kedua, tetapi program radar ini diproyeksikan selesai pada tahun 2030. AUKUS harus segera menyelesaikan program ini agar seluruh pergerakan objek di luar angkasa bisa diawasi secara global.