Australia Rencanakan Peluncuran Roket Pada 2023
Eris memiliki tiga tahap, yang dirancang untuk membawa muatan hingga 305 kilogram ke orbit rendah Bumi. (foto: dok. Gilmour Space)

Bagikan:

JAKARTA - Australia cukup berbeda bahkan mungkin tertinggal dari negara maju lainnya yang sering meluncurkan roket buatan mereka, tapi kini negara tersebut sudah memiliki jadwal luncur roketnya.

Roket yang dibesut oleh Gilmour Space itu hampir rampung dan akan coba diluncurkan ke luar angkasa pada April 2023 dari lokasi dekat Bowen di Queensland. Itu akan menjadi pesawat ruang angkasa orbital pertama Australia.

“(Teknologi) luar angkasa adalah salah satu pendukung utama masyarakat, baik bagi suatu negara untuk memiliki akses ke kemampuan luar angkasa jika memungkinkan,” ungkap salah satu pendiri Gilmour, Adam Gilmour.

Roket yang disebut Eris itu memiliki tinggi 23 meter dan berat lebih dari 30 ton. Eris akan didukung oleh lima mesin hybrid yang mengandung bahan bakar padat dan pengoksidasi cair.

Eris memiliki tiga tahap, yang dirancang untuk membawa muatan hingga 305 kilogram ke orbit rendah Bumi. Jika dibandingkan dengan SpaceX Falcon 9, roket angkat berat setinggi 70 meter itu dapat membawa lebih dari 22.000 kilogram ke orbit rendah Bumi, asalkan SpaceX tidak ingin mendarat di tahap pertama sesudahnya.

Melansir New Scientist, Jumat, 25 November, namun itu bukan pilihan untuk Eris, yang memiliki desain murah dan dapat dibuang. Lebih lanjut, Gilmour Space berencana menggunakan Eris untuk menyebarkan satelit kecil di orbit saat lepas landas April mendatang.

Perusahaan telah menyelesaikan pengujian awal mesin roket hibrida Sirius, yang menggunakan kombinasi bahan bakar padat dan pengoksidasi cair. Ini diklaim lebih hemat biaya dan ramah lingkungan. Dalam pengujian, mesin Sirius dapat menghasilkan daya dorong 115 kilonewton.

Setelah menyempurnakan Eris, Gilmour Space berencana mengembangkan roket yang dapat membawa beban sebanyak 1.000 kilogram ke orbit rendah Bumi.

Jika Gilmour Space berhasil, Australia akan bergabung dengan barisan negara lain yang telah mengirimkan roket buatan sendiri ke luar angkasa.

Australia akan menjadi negara ke-12, termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, Rusia, China, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Prancis, Israel, India, dan Iran.