JAKARTA – Mitsubishi Heavy Industries (MHI) Jepang telah mencapai kesepakatan dengan perusahaan satelit Prancis, Eutelsat Group, untuk menyediakan beberapa peluncuran roket H3 mulai tahun 2027. Kesepakatan ini menandai tonggak penting bagi proyek roket H3 senilai 220 miliar yen (Rp23,8 triliun) yang didukung oleh pemerintah Jepang.
Proyek H3 telah menjadi perhatian internasional setelah berhasil melakukan penerbangan pertama yang sukses pada Februari 2024, setelah sebelumnya mengalami kegagalan pada tahun 2023. Eutelsat, yang merupakan operator satelit terbesar ketiga di dunia berdasarkan pendapatan, menjadi klien internasional kedua untuk roket H3, setelah perusahaan telekomunikasi Inggris, Inmarsat.
Meski pihak MHI menolak memberikan rincian lebih lanjut terkait biaya peluncuran dan jenis orbit yang akan digunakan oleh Eutelsat, mereka telah menetapkan target untuk menurunkan biaya per peluncuran roket H3 menjadi sekitar 5 miliar yen. Selain itu, MHI juga bertujuan untuk meningkatkan jumlah peluncuran tahunan menjadi 10 kali dalam beberapa tahun mendatang.
Bagi Mitsubishi Heavy Industries dan pemerintah Jepang, roket H3 menjadi andalan dalam misi peluncuran satelit nasional maupun misi eksplorasi luar angkasa. Dengan meningkatnya permintaan global untuk roket, terutama setelah kehadiran operator peluncuran komersial seperti SpaceX, H3 dianggap sebagai produk yang kompetitif dari segi biaya.
Roket H3 dirancang untuk mengisi kebutuhan peluncuran satelit dan misi eksplorasi luar angkasa Jepang, namun juga diproyeksikan sebagai solusi peluncuran murah untuk pasar internasional yang semakin tumbuh.
BACA JUGA:
Persaingan Peluncuran Satelit
Kesepakatan antara MHI dan Eutelsat terjadi setelah Eutelsat berhasil bergabung dengan OneWeb pada tahun 2023, yang kini bersaing dengan Starlink, unit satelit komunikasi orbit rendah milik Elon Musk. Persaingan ini semakin ketat di sektor satelit komunikasi dengan orbit rendah, yang berperan penting dalam menyediakan akses internet ke seluruh dunia.
Beberapa peluncuran roket baru juga terjadi tahun ini. Pada Januari, roket Vulcan yang dikembangkan oleh United Launch Alliance, hasil kerja sama antara Boeing dan Lockheed Martin, berhasil melakukan penerbangan pertamanya. Sedangkan pada bulan Juli, Ariane 6 yang dibangun oleh ArianeGroup dari Airbus dan Safran untuk Badan Antariksa Eropa juga debut dengan sukses.
Sementara itu, perusahaan roket milik Jeff Bezos, Blue Origin, juga berencana meluncurkan roket New Glenn sebelum akhir tahun 2024. Roket ini sedang dikembangkan untuk proyek satelit internet Kuiper milik Amazon.
Dengan munculnya berbagai pemain besar dan inovasi teknologi di bidang peluncuran satelit, kesepakatan antara MHI dan Eutelsat ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi Jepang di pasar global yang terus berkembang.