JAKARTA - Jepang berhasil meluncurkan roket yang membawa satelit radar pengumpulan-intelijen pemerintah untuk meningkatkan tanggap bencana dan memantau perkembangan di lokasi militer Korea Utara.
Roket H2A No. 46, yang dioperasikan oleh Mitsubishi Heavy Industries Ltd lepas landas dari Tanegashima Space Center pada pukul 10:50 pagi di barat daya prefektur Kagoshima, Kamis 26 Januari dilansir Japan Today.
Sebelumnya peluncuran tertunda satu hari karena cuaca buruk. Satelit memasuki orbit yang direncanakan, kata Mitsubishi Heavy.
Satelit radar dapat menangkap gambar di darat pada malam hari, serta pada saat kondisi cuaca buruk. Ini dapat digunakan untuk menyampaikan data jika terjadi bencana alam, menurut Pusat Intelijen Satelit Kabinet, yang menugaskan Mitsubishi Heavy untuk peluncuran tersebut.
Peluncuran roket H2A hari Kamis adalah ledakan sukses ke-40 berturut-turut sejak roket H2A No. 7 pada tahun 2005.
Satelit radar terbaru menelan biaya 51,2 miliar yen untuk pengembangan dan 11,4 miliar yen untuk diluncurkan, menurut Pusat Intelijen Satelit Kabinet.
BACA JUGA:
Roket H2A berbahan bakar cair berukuran panjang 53 meter dan memiliki diameter 4 meter.
Pada 13 Februari, Mitsubishi Heavy dijadwalkan meluncurkan untuk pertama kalinya roket andalan barunya H3, yang dikembangkan bersama dengan Japan Aerospace Exploration Agency. Roket tersebut merupakan penerus dari roket H2A.