Intip Target yang Ditetapkan PT Timah untuk Tahun 2024

JAKARTA - PT Timah Tbk (TINS) memaparkan sejumlah target yang hendak dicapai perusahaan pada tahun 2024. Dari sisi pemdapatan dan laba, TINS menargetkan pendapatan melebihi capaian tahun 2022.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk Fina Eliani mengungkapkan, pihaknya bersama pemegang saham masih melakukan diskusi terkait skenario terbaik untuk tahun 2024.

"Yang sudah pasti dari volume produksi akan ditargetkan lebih tinggi dari pencapaian 2023, begitu juga dari sisi laba bersihnya. Detail belum dapat kami sampaikan karena masih dalam tahap pembahasan dengan pemegang saham," ujarnya dalam Konferensi Pers Public Expose Live 2023 yang dikutip Rabu 29 November.

Diketahui hingga September 2023, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp6,4 triliun sehingga menghasilkan EBITDA sebesar Rp708,1 miliar dengan rugi tahun berjalan sebesar Rp87,4 miliar.

Sementara itu dari sisi produksi, Direktur Operasi dan Produksi TINS, Nur Adi Kuncoro juga menargetkan capaian yang sama dengan target tahun 2023.

"Tahun 2024 kita masih menyusun dan direncanakan kurang lebih di posisi mirip dengan tahun 2023 untuk rencana kerja produksinya," ujarnya.

Hal yang sama juga berlaku dari sisi volume produksi yang diupayakan menyamai target tahun 2023. Namun ia menegaskan hal ini masih didiskusikan dengan pemegang saham sehingga belum diputuskan secara resmi.

Asal tahu saja, target produksi bijih timah TINS pada tahun 2023 ditetapkan sebesar 26.100 ton, sementara penjualan logam timah ditargetkan sebesar 27.400 ton. Hingga kuartal III-2023, TINS mencatat produksi bijih timah sebesar 11.201 ton. Jumlah ini baru tercapai 77 persen dibandingkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 14.502 ton.

Sementara produksi logam timah sebesar 11.540 metrik ton atau tercapai 82 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 14.130 metrik ton. Di sisi lain, penjualan logam timah baru tercapai sebesar 11.100 metrik ton. Jumlah ini juga barumencapai 72 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 15.325 metrik ton.

Untuk mencapai target tersebut, Nur Adi juga memaparkan sejumlah langkah yang akan dilakukan perusahaan antara lain menambah produksi kapal isap terutama dari kapal isap mitra, melakukan kegiatan penambangan yang selama tahun 2023 belum terealisasi.

"Beberapa hal yang akan kita lakukan adalah menambang di laut. Di sisi lain juga melakukan peningkatan pengolahan Sisa Hasil Pengolahan (SHP). Jadi sisa pengolahan dari kapal keruk kapal isap dan objek di tambang darat ini masih memberikan kontribusi yang signifikan ketika kita olah dengan teknologi pengolahan yang lebih advance," beber Nur Adi.

Kemudian langkah selanjutnya adalah penambahan kapasitas di tambang primer baik di Wilayah Bangka Tengah, Paku, Pemali dan Batu Besi.

Kemudian, lanjut dia, untuk kegiatan di darat adalah menambang di wilayah yang overlap antara Izin Uaha Prtambangan (IUP) dan Hak Guna Usaga (HGU) pertambangan.

"Alhamdulillah sudah ada kerja sama yang baik dengan HGU difasilitasi Baddan Pertanahan Nasional (BPN) dengan membuat perjanjian pemanfaatan lahan dan akan jadi progres yang akan kita lakukan di tahun 2024," pungkas Adi.