Video Menyusui dan Tarian Sensual Kini Bisa Dimonetisasi di YouTube
JAKARTA – YouTube telah memperbarui pedoman konten yang ramah bagi para pengiklan pada Kamis, 16 November. Dua konten yang mereka tambahkan adalah menyusui dan tarian sensual.
Sebelum pedoman ini diperbarui, konten video menyusui yang memperlihatkan areola dan video koreografi yang memperlihatkan beberapa gerakan seperti twerking atau grinding tidak bisa menerima pendapatan iklan di YouTube.
Selain gerakan, video tari dengan pakaian minim juga tidak boleh menerima monetisasi meski tarian mereka tidak sensual. Sekarang, seluruh kebijakan yang pernah dilarang ini telah ditambahkan ke dalam pedoman terbaru.
YouTube menyatakan bahwa konten menyusui dengan areola yang terlihat sudah diizinkan untuk memperoleh pendapatan iklan. Namun, harus ada anak yang ditampilkan dalam konten edukasi tersebut.
Baca juga:
- Dewan Pengawas Meta Tinjau Kontroversi Posting Video Wanita Iran di Instagram
- Pew Research Center: Terdapat Peningkatan Pengguna TikTok dalam Mengakses Berita Menjadi 43%
- Synopsys dan Microsoft Kolaborasi Ciptakan 'Copilot' untuk Desain Chip Komputer
- Sapeon, Startup Chip AI Luncurkan Chip Terbaru untuk Pusat Data
Selain menghadirkan anak, pembuat konten juga harus memperhatikan thumbnail dari video yang mereka buat. Pastikan bahwa thumbnail yang digunakan tidak memperlihatkan areola.
Sementara itu, konten menari nonseksual yang menampilkan gerakan tubuh seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya sudah boleh dimonetisasi. Dengan demikian, para penari sudah bebas menampilkan koreografi mereka, bahkan dengan pakaian minim.
Namun, perlu ditekankan bahwa pedoman baru ini tetap memiliki batasan. Para penari tidak boleh menggerakan bagian tubuh mereka seperti payudara, pantat, dan alat kelamin secara sengaja dan berulang.