Kandidat Presiden AS ini Dukung Kripto, Ini Rencananya!

JAKARTA - Kripto menjadi salah satu topik utama di KTT Blockchain Amerika Utara yang digelar di Texas, 17 November 2023. Salah satu pembicara yang menarik perhatian adalah kemunculan Vivek Ramaswamy, kandidat presiden yang memiliki visi untuk mengubah industri kripto melalui reformasi peraturan.

Ramaswamy menguraikan rencananya terkait regulasi kripto melalui kerangka "Tiga Kebebasan Kripto", yang bertujuan untuk mendorong inovasi dan menjaga kebebasan dalam sektor cryptocurrency.

Ramaswamy, yang merupakan seorang pengusaha dan penulis, mengatakan bahwa "Tiga Kebebasan Kripto" itu meliputi kebebasan untuk membuat pengkodean (coding), kemandirian finansial, dan kebebasan untuk berinovasi. Dia menganggap bahwa coding adalah bentuk ekspresi yang tidak boleh disensor atau diintimidasi oleh pemerintah.

Dia juga mengkritik peraturan yang membatasi kemandirian finansial, seperti aturan anti pencucian uang (AML) dan verifikasi identitas pelanggan (KYC), yang menurutnya telah "dipersenjatai" untuk mengekang kripto. Dia menegaskan bahwa dompet pribadi yang tidak dihosting oleh pihak ketiga harus dilindungi sebagai bagian dari hak asasi manusia.

Selain itu, Ramaswamy juga menyalahkan "negara pengatur" yang dibentuk oleh badan-badan administratif, seperti Securities and Exchange Commission (SEC), yang membuat peraturan tanpa mandat dari Kongres. Dia mengatakan bahwa peraturan tersebut menghambat inovasi dan mengancam masa depan kripto. Dia berjanji bahwa jika ia terpilih sebagai presiden, ia akan membatalkan peraturan yang tidak konstitusional dan mengurangi birokrasi federal untuk memberi ruang bagi sektor-sektor inovatif.

Ramaswamy juga mellontarkan kritikan terhadap ketua SEC, Gary Gensler, yang menolak memberikan kejelasan tentang status hukum aset kripto, seperti Ethereum (ETH). Menurutnya, Gensler telah menciptakan ketakutan dan ketidakpastian di pasar kripto. Dia menambahkan bahwa SEC di bawah kepemimpinan Gary Gensler justru menghambat inovasi dan menindak para inovator dengan tuduhan pelanggaran sekuritas.