Tanggapi OTT KPK di Kejari Bondowoso, Kejagung: Bila Perlu Pidanakan, Kami Sikat Habis

JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Ketut Sumedana mengatakan pihaknya tidak tedeng aling-aling terkait terjaringnya oknum Kejaksaan Negeri (Kejari) Bondowoso dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Kami akan melakukan tindakan tegas yang bila mana perlu kami pidanakan, kami sikat habis dalam rangka bersih-bersih internal Kejaksaan,” kata Ketut di Jakarta, Kamis malam, 

Dia juga menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan pendampingan hukum terhadap Kepala Kejari Bondowoso Puji Triasmoro dan Kasi Pidsus Kejari Bondowoso Alexander Silaen yang terjaring OTT KPK di Bondowoso tersebut.

“Karena yang melakukan suatu tindak pidana adalah oknum. Ingat ya, oknum yang melakukan,” katanya.

Ketut mengatakan status keduanya juga telah dipecat sementara berdasarkan keputusan Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas). Meski baru bersifat sementara, dipastikan keduanya kehilangan hak-haknya sebagai aparatur Kejaksaan.

“Jamwas siang tadi mengatakan bahwa yang bersangkutan akan dipecat sementara. Karena harus menunggu putusan hukum yang tetap untuk memecat seorang PNS. Jadi sementara kami akan pecat dan copot jaksanya dari jabatannya dan tidak diberikan hak-haknya,” kata Ketut.

Sebelumnya, KPK menangkap enam orang dalam OTT di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Rabu 15 November.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan para pihak tersebut ditangkap terkait dugaan korupsi pengurusan perkara yang sedang ditangani Kejari Bondowoso.

Berdasarkan pantauan, penyidik KPK dalam OTT itu membawa Kepala Kejari Bondowoso Puji Triasmoro dan Kasi Pidsus Kejari Bondowoso Alexander Silaen, serta seorang pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bondowoso. Ketiganya dibawa setelah diperiksa terlebih dahulu sekitar sembilan jam di Mapolres Bondowoso, Jawa Timur. 

Saat ini, ketiganya dalam perjalanan dibawa penyidik KPK ke Jakarta menggunakan bus polisi. KPK juga membawa empat koper yang diduga berisi dokumen dan barang bukti hasil OTT pada Rabu 15 November, sekitar pukul 11.30 WIB.