Google Pernah Tawarkan Epic Games Rp2 Triliun Demi Tarik Fortnite ke Play Store
JAKARTA – Google pernah menawarkan bayaran sebesar 147 juta dolar AS (Rp 2 triliun) kepada Epic Games. Dana ini akan diberikan bila Epic Games bersedia memasukkan gim Fortnite di Play Store.
Kesepakatan ini terungkap dalam sidang antitrust antara Google dan Epic Games. Kabarnya, Google menawarkan kesepakatan ini sebelum Fornite debut di Play Store dan setelah gim ini diluncurkan di Android.
Google akan membayar 147 juta dolar secara bertahap dalam waktu tiga tahun, mulai dari tahun 2018 hingga 2021. Harapannya, Fornite bisa menjadi gim tetap di Play Store tanpa perlu didistribusikan secara sideloading.
Sideloading atau proses pemindahan data dari dua perangkat merupakan sistem yang merepotkan. Namun, mengingat gim ini sedang ramai saat itu, Google khawatir para developer game akan meninggalkan Play Store.
Baca juga:
- Para Ahli Ingatkan AI Generatif dan Deepfake Mengancam Demokrasi dan Eksistensi Manusia
- Dana Kekayaan Norwegia Gunakan Kecerdasan Buatan dalam Pengelolaan Investasinya
- Steve Wozniak, Pendiri Apple Terkena Stroke, Dirawat di Rumah Sakit Mexico City
- Regulator Komunikasi Inggris Desak Perlindungan Anak dari Ancaman Daring dan Bunuh Diri
Sayangnya, Google tidak berhasil melobi Epic. Hal ini terlihat dari situasi keduanya yang saling melawan di pengadilan. Hingga saat ini, tidak diketahui alasan Epic menolak kesepakatan yang ditawarkan Google.
Epic sempat memasukkan Fortnite ke Play Store, tetapi tindakannya ini menjadi masalah karena mereka memperkenalkan metode pembayaran langsung yang sangat ditentang oleh Google.
Masalah ini menjadi panjang, terlebih Epic berusaha menghindari pembayaran potongan pembelian di Play Store. Dengan berjalannya kasus ini selama beberapa bulan terakhir, Epic telah mengalami banyak kerugian.