Jelang GP Interlagos,  Lewis Hamilton Optimistis Kembali Kompetitif di Musim F1 2024

JAKARTA - Lewis Hamilton percaya bahwa  tahun depan ia bisa kembali lebih kuat dari sebelumnya. Ia bahkan  sudah merencanakan program latihan musim dingin untuk memulai upayanya meraih gelar juara dunia F1 yang kedelapan.

Namun, sebelumnya, pembalap Mercedes ini berharap bisa kembali ke puncak podium di Brasil akhir pekan ini, yang merupakan balapan sprint terakhir musim ini.

Tahun lalu, Hamilton finis kedua di Grand Prix Sao Paulo di Interlagos, kalah dari rekan setimnya, George Russell. Ini adalah  kemenangan terakhir Mercedes.

"Kami meraih posisi satu-dua tetapi saya berencana tampil lebih baik akhir pekan ini," kata Hamilton dikutip VOI dari Reuters.

Pembalap Inggris berusia 38 tahun ini, yang merupakan pembalap paling sukses dalam sejarah F1 dengan 103 kemenangan, belum meraih kemenangan lagi sejak 2021, tetapi dia tetap optimistis tentang masa depannya.

"Saat ini saya sudah memikirkan tentang musim dingin saya. Saya sudah menyiapkan kamp latihan saya," kata Hamilton.

"Ini bukan hanya tentang latihan, tetapi juga pemulihan, meditasi, membersihkan tubuh, melalui semua proses ini dan mengabdikan waktu untuk itu, serta menghabiskan waktu dengan keluarga dan memperbarui energi.

"Dengan semua pengalaman yang saya miliki, saya pikir saya seharusnya bisa melakukan pekerjaan yang lebih baik setiap tahun. Dan saya berusaha untuk meraih gelar juara," tambahnya.

Sirkuit Interlagos, dan Brasil, menjadi tempat istimewa di hati Hamilton sebagai tempat kelahiran idolanya semasa kecil, Ayrton Senna. Negara itu juga  telah memberikan kewarganegaraan kehormatan padanya dan membuatnya memiliki banyak penggemar setempat.

Saat merebut kemenangan  tahun 2021 di Interlagos,  dia pun mengibarkan bendera Brasil saat melintasi garis finis. Ini merupakan salah satu momen paling emosional dalam karirnya.

"Saya suka lintasan ini. Ini adalah lintasan yang sangat keren. Ada sesuatu yang begitu istimewa tentang Brasil, ada energi di sini, ada orang-orang, budaya, bahasa yang harus saya pelajari," jelasnya.  "Semua itu membuat tempat ini begitu istimewa bagi saya. Itu memberi saya semangat."

Hamilton telah finis kedua dalam dua balapan terakhir, meskipun dia didiskualifikasi dari Grand Prix Amerika Serikat di Austin ketika mobilnya gagal dalam pemeriksaan pasca-balapan.  

Red Bull telah mendominasi, di mana Max Verstappen kini menjadi juara dunia tiga kali, tetapi Hamilton optimistis bahwa timnya bisa mengejar ketertinggalan.

Mike Elliott, yang kepergiannya sebagai Kepala Pejabat Teknis Mercedes diumumkan pada hari Selasa, 31 Oktober, tidak akan bersama mereka. Namun, Hamilton mengatakan kontribusinya tidak akan terlupakan.

"Saya bertemu dengan Mike ketika saya berada di McLaren dan kami telah bekerja sama untuk waktu yang lama. Saya selalu memiliki hubungan yang sangat baik dengan Mike dan sangat mengaguminya. Dia orang yang cerdas," kata Hamilton.

"Kami telah melakukan percakapan yang luar biasa, saya telah banyak belajar dari dia tentang aerodinamika, misalnya. Dia telah menjadi bagian integral dari tim saya,” kata Hamilton.

"Kontraknya akan berakhir dan dia memutuskan untuk melanjutkan. Anda harus berusaha untuk tidak melihatnya secara negatif, Anda harus menginginkan yang terbaik bagi orang lain," tambah Hamilton.

"Saya harap kami akan terus memiliki hubungan seperti yang selalu kami miliki. Anda tidak bisa membuang semua tahun yang luar biasa yang kami habiskan bersama. Saya sangat menghargainya karena dia telah menjadi bagian kesuksesan yang telah kami raih selama bertahun-tahun," pungkas Hamilton.