Pandemi Corona Belum Tuntas, Lewis Hamilton Soroti Keputusan GP Britania Izinkan Penonton
Karena pandemi corona belum tuntas, pebalap Lewis Hamilton menyoroti keputusan penyelenggara GP Inggris mengzinkan penonton. (Foto Instagram.com @lewishamilton)

Bagikan:

JAKARTA - Juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton pada Kamis menyatakan Formula 1 terlalu dini mengambil keputusan mengizinkan 140.000 penonton memadati Sirkuit Silverstone untuk Grand Prix Britania bulan depan.

F1 pada hari yang sama mengumumkan bahwa ribuan fan diperbolehkan menghadiri GP Britania yang akan digelar 16-18 Juli menyusul pelonggaran pembatasan terkait COVID-19. Keputusan itu akan mengundang jumlah penonton terbanyak di ajang olahraga Inggris sejak pandemi memicu lockdown nasional pada Maret tahun lalu.

Balapan pra-pandemi di Silverstone dihelat pada 2019 dan dihadiri total 351.000 penonton dalam tiga hari dan tercatat 141.000 fan di antaranya memadati tribun pada Minggu.

Sedangkan pada 2020 Silverstone menjadi tuan rumah dua balapan tanpa kehadiran penonton. "Saya seperti terbagi," kata Hamilton seperti dikutip Reuters jelang Grand Prix Styria di Austria.

"Saya sangat senang melihat para penonton di Inggris, karena mereka adalah kerumunan terbaik di sepanjang tahun. "Pastinya, saya melihat berita jadi saya mendengar tentang kasus (COVID-19) naik secara tajam di Inggris dan melihat itu saya khawatir dengan orang-orang. "Ini terasa sedikit prematur bagi saya," kata Hamilton soal keputusan mengizinkan penonton di Silverstone.

Lewis Hamilton. Foto Antara)
Lewis Hamilton usai menang di salah satu seri F1 sebelum masa pandemi corona. (Foto Antara)

Kendati para penonton harus sudah divaksin atau memiliki hasil tes fotonegatif virus corona, Hamilton mengatakan hal itu tidak mengubah pendapatnya. "Saya lebih suka membuat kesalahan karena berhati-hati dan perlahan-lahan terlihat daripada tancap gas langsung dan menggunakan fan Inggris sebagai tes," kata Lewis Hamilton sepeti dilansir Antara.

Silverstone, yang menjadi markas sebagian besar tim F1, mengikuti jejak turnamen tenis Wimbledon, turnamen golf British Open dan semi-final dan final Piala Eropa 2020 di Wembley sebagai subjek Program Riset Event (ERP) pemerintah Inggris.

Managing director sirkuit Silverstone Stuart Pringle kepada Reuters mengatakan GP Inggris akan usai sembilan jam sebelum semua pembatasan dicabut dan program ERP itu didorong oleh data. "Alasan kenapa kami menjadi ajang olahraga dengan penonton terbanyak karena kami adalah yang terakhir dalam Program Riset Event yang telah berjalan beberapa bulan ini," kata Pringle.

Ia mengungkapkan para penonton tidak akan dikenai sanksi apabila data mengindikasikan tidak aman.

Sementara itu pebalap lain asal Britania Lando Norris menyambut gembira kabar tersebut. "Saya sangat senang," kata Norris. "Kami sangat kehilangan tahun lalu. Menyenangkan melihat sedikit demi sedikit ada penonton di musim ini di sana sini. "Melihat mereka kembali dan merasa lebih normal lagi adalah yang saya tunggu-tunggu."

GP Britania akan menjadi balapan pertama musim ini yang menggunakan format baru yaitu dengan kualifikasi pada Jumat dan kemudian sprint race pada Sabtu untuk menentukan posisi start pada Minggu. Poin juga akan diberikan kepada pebalap yang finis tiga besar pada Sabtu.

Sementara Lewis Hamilton mempertanyaan diizinkannya penonton menonton GP Britania,  di lain pihak otoritas Austria juga telah mengizinkan 15.000 fan menghadiri Grand Prix Styria akhir pekan ini, dan lebih banyak lagi akan datang di balapan selanjutnya satu pekan berselang di sirkuit yang sama.