Siap-Siap, Sepatu Musim Debut Michael Jordan di Chicago Bulls Air Jordan 1 Bakal Dilelang
Michael Jordan. (Sumber: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Balai lelang kenamaan Sotheby, mengumumkan lelang sepasang sepatu kets warna merah bersejarah yang diharapkan dapat terjual lebih dari 100 ribu dolar Amerika Serikat.

Sepatu dimaksud adalah sepatu kets Air Jordan 1 yang dipakai oleh legenda hidup bola basket dunia dan NBA, Michael Jordan pada musim 1984-1985, awal karir gemilangnya di Chichago Bulls. 

Rumah lelang memperkirakan sepatu kets 'Air Jordan 1' berwarna merah dan putih tersebut laku seharga 100.000-150.000 franc Swiss (110.000 - 164.000 dolar Amerika serikat). 

Dalam lelang tahun lalu, sepasang sepatu jenis dan warna yang sama, identik tetapi bertanda tangan Michael Jordan, mampu terjual seharga  560.000 dolar Amerika Serikat.

air jordan 1
Air Jordan 1. (Sumber: Sothebys)

"Mereka jelas merupakan sepasang desain ikonik dan sesuatu yang benar-benar menjadi fokus para kolektor sebagai salah satu Cawan Suci," kata Managing Director Sotheby's Global Luxury Division Josh Pullan seperti melansir Reuters.

"Ini barang yang wajib dimiliki (penggemar bola basket, NBA dan Michael Jordan). Kami berharap kami bisa melihat mereka terbang," katanya kepada Reuters.

michael jordan
Michael Jordan. (Sumber: Wikimedia Commons)

Dengan label 'Khusus Pecinta', penjualan ini akan menjadi lelang Swiss pertama yang ditujukan untuk sepatu kets. Sepatu Jordan adalah favorit di antara 13 pasang sepatu mantan pebasket bintang NBA yang ada di rumah lelang ini, seperti Kareem Abdul-Jabbar, Patrick Ewing, Stephen Curry dan Scottie Pippen.

"Sepatu Jordan, yang satu berukuran 13 dan yang lainnya 13,5, dirancang oleh direktur kreatif Nike Peter Moore," kata Sotheby.

Michael Jordan bermain 13 musim dengan Chicago Bulls, memenangkan enam gelar NBA dan saat ini menjadi pemilik Charlotte Hornets.

"Ada kolektor generasi baru, umumnya berusia 20 sampai 30 tahun, yang ikut pasar sneakers, tapi kita juga sering melihat bahwa mereka juga kolektor seni kontemporer atau bahkan Old Masters," pungkas Pullan.