Bagikan:

JAKARTA - Kejutan di Piala Jerman atau DFB Pokal saat Bayern Munchen sudah harus tersingkir di babak awal. Tidak tanggung-tanggung, klub Divisi Tiga FC Saarbruecken menaklukkan Bayern 2-1 dalam duel babak kedua Piala Jerman di Stadion Ludwigspark, Kamis, 2 November dini hari WIB.

Tersingkirnya Bayern menjadikan Harry Kane kembali gagal meraih trofi. Saat meninggalkan Tottenham Hotspur untuk bergabung dengan Bayern, Kane memang ingin memenangi gelar juara. Hal yang tak bisa dilakukan di Tottenham. 

Bagaimana tidak selama belasan tahun di Tottenham, dirinya tak pernah mengangkat trofi. Paling banter klub London Utara itu hanya menjadi runners up Premier League Inggris atau finalis Liga Champions.

Kane pun pindah ke Bayern dengan harapan bisa memenuhi ambisi memenangi trofi. Dan ini menjadi pilihan tepat karena Bayern memang raksasa Bundesliga Jerman yang rutin membawa pulang trofi juara.

Hanya, Kane belum bisa melakukannya. Di awal musim kompetisi, Bayern gagal di DFL-Supercup atau Piala Super Jerman setelah kalah lawan RB Leipzig 3-0. Kane yang baru datang dari Inggris diturunkan di babak kedua di laga itu.

Setelah gagal di Piala Super Jerman, Kane dipastikan tak bisa menaruh harapan di Piala Jerman. Belum apa-apa, Bayern sudah tersingkir di turnamen itu.

Dalam laga itu Kane memang tak dimainkan. Pelatih Thomas Tuchel melakukan rotasi dengan mengistirahatkan sebagian pemain pilar.

Namun tidak semuanya absen di laga itu. Tuchel tetap menurunkan pemain inti seperti Kingsley Coman, Jamal Musiala dan Serge Gnabry di babak kedua meski akhirnya gagal memenangkan laga itu.

Meski tidak menurunkan tim terbaik, Bayern sesungguhnya melakukan start cukup bagus. Pertandingan baru berjalan 16 menit, bintang veteran Thomas Mueller sukses membobol gawang tuan rumah. Dirinya menuntaskan assist Frans Kraetzig dengan baik.

Setelah unggul 1-0, Bayern tetap menekan pertahanan lawan. Bahkan Leroy Sane nyaris memperbesar keunggulan Bayern di menit 27.

Tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Tim Schreiber, namun eks pemain Manchester City ini gagal menyelesaikan peluang itu dengan baik.

Saat Bayern aktif menyerang, Saarbruecken justru secara mengejutkan berhasil menyamakan skor menjelang akhir babak pertama.

Gol tuan rumah tercipta lewat kerjasama apik antara Lukas Boeder dan Patrick Sontheimer.

Dari Boeder kemudian memberikan bola kepada Sontheimer yang menaklukkan kiper Manuel Neuer. Neuer sendiri kembali berdiri di bawah mistar setelah absen selama hampir satu tahun. Skor berubah 1-1 saat babak pertama berakhir.

Di babak kedua, Bayern tetap mengendalikan permainan. Hanya serangan mereka selalu gagal menghadapi permainan ngotot Saarbruecken. Apalagi, Schreiber beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang.

Paling tidak Sane mendapat dua peluang di menit 50 dan 59. Namun peluang itu bisa digagalkan kiper. Begitu pula Coman yang masuk menggantikan Sane nyaris mengubah skor di menit 75. Namun tendangan kerasnya secara gemilang ditepis Schreiber.

Saat laga diperkirakan berakhir imbang, Saarbruecken justru berhasil memanfaatkan kelengahan tim tamu. Di menit 90+6, bek Marcel Gaus membuat suporter Saarbruecken bersorak.

Gol berawal dari aksi Tim Civeja yang melakukan penetrasi di kotak penalti dan kemudian menyodorkan bola kepada Gaus. Dirinya langsung melepaskan tendangan first time yang menjebol gawang Neuer.

Gol! Skor berubah 2-1 untuk Saarbruecken. Dan, sensasi Piala Jerman pun terjadi saat Saarbruecken menyingkirkan Bayern.