Google dan Match Group Capai Kesepakatan Sebelum Sidang Antitrust Digelar
JAKARTA - Google seharusnya diadili atas kasus antitrust yang diajukan Epic Games dan Match Group. Awalnya, sidang ini akan digelar pada 6 November, tetapi waktunya dipercepat.
Selain sidangnya yang akan dimajukan, gugatan secara resmi dibatalkan oleh salah satu pihak. Kini yang menggugat Google hanyalah Epic Games, pengembang gim perangkat lunak, karena Match Group telah mundur.
Match Group, perusahaan induk dari Tinder, OkCupid, dan Hinge, telah berkerja sama dengan Google. Keduanya memiliki titik kesepakatan baru sehingga mereka membatalkan semua klaim untuk satu sama lain.
Menurut laporan Bloomberg, Google setuju dalam mengembalikan dana milik Match senilai 40 juta dolar AS atau sekitar Rp638 miliar. Dana ini disimpan di akun eskro untuk menutupi biaya layanan aplikasi tersebut selama perselisihan mereka berjalan.
Sementara itu, Match mengumumkan bahwa aplikasinya akan menggunakan program Penagihan Pilihan Pengguna Google. Kebijakan baru ini akan diterapkan mulai akhir Maret tahun depan.
Melalui program Penagihan Pilihan Pengguna Google, seluruh pengguna aplikasi dari Match Group yang ingin membayar tagihan langganan bisa memilih opsi pembayaran Google atau developer.
Jika pengguna memilih Google sebagai sistem pembayaran, Match akan membayar 15 persen untuk sistem langganan berulang dan 30 persen pendapatan dari pembayaran satu kali.
Namun, pengguna yang memilih pembayaran melalui alternatif developer akan mengurangi besaran biaya untuk Google. Match akan membayar masing-masing langganan menjadi 11 dan 26 persen.
Baca juga:
- Bersiap Implementasi UU PDP, Grab Gelar Indonesia Privacy and Security Summit 2023
- Pendidik Bitcoin di Tanzania Taklukkan Kilimanjaro, dengan Dana Bitcoin dan Donasi Nostr
- Botev Plovdiv FC, Klub Sepak Bola Tertua di Bulgaria, Adopsi Pembayaran Bitcoin dan Lightning Network
- Vietnam Ingin Tingkatkan Investasi dalam Industri Chip
Sebagai informasi, Match menggugat Google tahun kemarin karena dianggap melanggar undang-undang antitrust. Saat ingin menjalin kesepakatan, Google meyakinkan bahwa Match bisa menggunakan sistem pembayaran sendiri, tetapi ketentuan ini berubah.
Dalam kebijakan yang baru, seluruh developer Android harus membayar melalui sistem tagihan Play Store. Kebijakan ini wajib dipatuhi atau Google akan menghapus aplikasi tersebut di Play Store.
Setelah menyatakan ketidaksetujuannya, Match bergabung dengan Epic Games untuk melawan Google. Namun, pada akhirnya Epic Games harus berjuang sendiri karena kesepakatan Match dan Google berjalan baik.
Kabarnya, Epic Games akan melawan Google besok untuk mempertahankan aplikasinya di Play Store. Saat ini, hakim masih menunggu tanggapan dari keduanya terkait penggunaan juri dalam pengambilan keputusan.