Match Grup Inc, Gugat Google yang  Mengutip 30 Persen Pembayaran di Play Store
Pengembang aplikasi kencan, Tinder, gugat Google. (foto: dok. Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Pembuat aplikasi kencan, Match Group Inc, menggugat Google Alphabet Inc  pada Senin, 9 Mei. Mereka menyebut tindakan itu sebagai "upaya terakhir" mereka untuk mencegah Tinder dan aplikasi lainnya di-boot dari Play store karena menolak membagikan hingga 30% dari hasil penjualan mereka.

Gugatan Match mengikuti kasus yang sedang berlangsung yang selama ini juga digugat oleh pembuat gim "Fortnite", Epic Games, lusinan jaksa agung negara bagian AS dan lainnya yang menargetkan perilaku anti persaingan Google yang diduga dilakukan dengan Play store.

Google mengatakan Match berusaha menghindari pembayaran untuk nilai signifikan yang mereka terima selama ini.

"Seperti bisnis apa pun, kami mengenakan biaya untuk layanan kami, dan seperti platform yang bertanggung jawab, kami melindungi pengguna dari penipuan," kata Google seperti dikutip Reuters. Menurut Google alat pembayarannya membantu mencegah penipuan yang dilakukan oleh para pengembang aplikasi.

Gugatan Match, yang diajukan di pengadilan federal di California, telah menuduh Google melanggar undang-undang antitrust federal dan negara bagian dan berusaha untuk melarang perilaku tersebut.

Perlu diperhatikan karena beberapa aplikasi Match telah dikecualikan dari kebijakan Google selama sekitar satu dekade terakhir. Sekarang, Google mengatakan akan memblokir unduhan aplikasi tersebut pada 1 Juni kecuali mereka hanya menawarkan sistem pembayaran dan berbagi pendapatan yang disediakan oleh Google, kata gugatan itu.

"Gugatan ini adalah langkah terakhir," kata Kepala Eksekutif Match, Shar Dubey. "Kami mencoba, dengan itikad baik, untuk menyelesaikan masalah ini dengan Google, tetapi desakan dan ancaman mereka, membuat kami tidak punya pilihan."

Yang dipertaruhkan untuk Match adalah apa yang digambarkan sebagai pendapatan ratusan juta dolar yang harus dibayarkan ke Google.

Menurut gugatan tersebut, mayoritas pengguna di aplikasi Match yang paling populer, Tinder, lebih memilih sistem pembayarannya sendiri, yang memungkinkan untuk paket cicilan, transfer bank, dan fitur lain yang tidak disediakan oleh Google selama ini.

Google mengatakan bahwa pengembang dapat melakukan by-pass di Play Store dan telah menurunkan biaya dan membuat program lain untuk mengatasi masalah tersebut.

Sementara Dubey mengatakan menggunakan Play sebenarnya tidak layak. "Ini seperti mengatakan, 'Anda tidak perlu naik lift untuk sampai ke lantai 60 sebuah gedung, Anda selalu bisa memanjat dinding luar,'" katanya.