NASA Tepati Janji, Asteroid Bennu Akan Segera Dipamerkan di Tiga Museum
JAKARTA - Sesuai dengan janji NASA beberapa pekan lalu, asteroid Bennu akan segera di pamerkan kepada publik. Tempat pertama yang akan memamerkan sampel Bennu adalah Museum Nasional Sejarah Alam Smithsonian.
Mengutip dari Collectspace, Smithsonian akan membuka pamerannya pada 3 November yang akan datang di galeri khusus meteroit, bagian dari Aula Geologi, Permata, dan Mineral Janet Annenberg Hooker.
Selain Smithsonian, sampel lainnya juga akan dipamerkan di Museum Permata dan Mineral Alfie Norville Universitas Arizona dan di Space Center Johnson NASA. Namun, belum ada informasi mengenai tanggal pembukaan pameran di dua tempat ini.
Asteroid Bennu pertama kali tiba di Bumi pada 24 September. Asteroid ini dibawa oleh Asal, Interpretasi Spektral, Identifikasi Sumber Daya, dan Penjelajah Regolith Keamanan (OSIRIS-REx).
Setelah OSIRIS-REx berhasil membawa Bennu kembali dalam penjelajahan selama 7 tahun dan membuat NASA memiliki sampel asteroid pertama, misi penjelajah itu pun berakhir.
Saat ini, Bennu masih diteliti untuk mengetahui awal mula pembentukan tata surya. Para ilmuwan telah merilis temuan pertama mereka dari asteroid Bennu mengenai kandungan di dalamnya.
Tidak seperti asteroid pada umumnya, Bennu memiliki kandungan karbon yang begitu kaya. Karbon ini membuat para peneliti menduga bahwa molekul organik yang mirip dengan pemicu kehidupan terkandung di sana.
Baca juga:
- Malaysia Beri Peringatan kepada TikTok dan Meta atas Pemblokiran Konten Pro-Palestina
- TikTok dan YouTube Ingin Mengajukan Lisensi E-Commerce di Indonesia
- Rishi Sunak Tekankan Hanya Negara yang Mampu Tangani Risiko Kecerdasan Buatan
- Inggris Akan Mendirikan Institut Keamanan Kecerdasan Buatan Pertama di Dunia
Meski telah meneliti bagian kecil dari sampel mereka, NASA masih memiliki kendala dalam mengumpulkan sisa sampel Bennu. Pasalnya, Mekanisme Akuisisi Sampel Touch-and-Go (TAGSAM) di wadah sampel tidak bisa dibuka.
Para peneliti kesulitan membuka sisa pengencang di TAGSAM karena alat pembuka mereka tidak bisa masuk ke dalam glovebox, wadah penyimpanan ketat sampel Bennu.
Maka dari itu, NASA menghentikan pengumpulan sampel sementara waktu hingga mereka menemukan alternatif pembukanya tanpa membuat aliran nitrogen di sampel terpapar ke atmosfer.