Bursa Kripto yang Bangkrut, FTX, Cari Jalan Keluar dari Kebangkrutan

JAKARTA - FTX, bursa kripto yang pernah menjadi salah satu exchanger terbesar, berada di ambang kehancuran. Setelah dinyatakan bangkrut tahun lalu karena dituduh melakukan penipuan karena buruknya manajemen, FTX kini mencari cara untuk bangkit kembali. Namun, proses hukum dan tantangan lain masih menghadang.

FTX diduga menyalahgunakan dana nasabah untuk hal-hal yang tidak sah, seperti usaha berisiko tinggi, donasi politik, dan gaya hidup mewah. Hal ini menyebabkan krisis likuiditas ketika nasabah menarik dana mereka. FTX dan perusahaan saudaranya, Alameda Research, dipimpin oleh Sam Bankman-Fried, yang menjadi sasaran utama tuduhan.

FTX mengajukan perlindungan kebangkrutan pada November tahun lalu. Sejak itu, administrator FTX berhasil mengamankan sekitar 7 miliar dolar AS (sekitar Rp 98 triliun) aset, termasuk 3,4 miliar dolar AS  (Rp54 triliun) dalam bentuk kripto. FTX juga telah mencapai kesepakatan tentatif dengan sebagian besar kreditor. Rencana pembayaran kreditor akan diajukan pada Desember.

Upaya Menyelamatkan FTX

Sementara itu, FTX sedang menjajaki beberapa opsi untuk menyelamatkan bursanya. Menurut sumber dekat, FTX sedang mempertimbangkan tawaran dari tiga investor potensial yang ingin mengakuisisi atau bermitra dengan FTX.

Keputusan akhir akan diambil pada pertengahan Desember. Opsi-opsi yang ada antara lain adalah menjual aset FTX, bermitra dengan investor lain, atau meluncurkan kembali secara mandiri.

Namun, reaksi komunitas kripto terhadap upaya pemulihan FTX tidak begitu antusias. Whale Chart, akun Twitter yang mengikuti aktivitas besar di dunia kripto, membagikan berita ini kepada lebih dari 350.000 pengikutnya. Namun, banyak komentar yang pesimis dan meragukan prospek FTX.

FTX masih memiliki banyak tantangan untuk mengembalikan kepercayaan dan reputasinya. FTX harus meyakinkan pengguna bahwa bursanya telah berubah menjadi lebih kuat dan andal. FTX juga harus berkomitmen terhadap transparansi dan pengawasan yang ketat. Namun, bayang-bayang kebangkrutan sebelumnya mungkin akan selalu menghantui perjalanan FTX.