Bagikan:

JAKARTA - Ledger, perusahaan dompet kripto fisik terkemuka di dunia, telah meluncurkan layanan pemulihan dompetnya, "Ledger Recover" pada pada 24 Oktober. Meski begitu, tidak sedikit dari komunitas kripto yang mulai mempertanyakan fitur anyar ini.

Sebagai informasi, layanan anyar Ledger Recover memungkinkan pengguna mengaitkan ID pribadi dengan frase pemulihan rahasia yang terenkripsi dan terfragmentasi, disimpan di tiga perusahaan terpisah.

Pascal Gauthier, Ketua dan CEO Ledger, dengan bangga mengumumkan, "Hari ini adalah hari bersejarah. Saya senang mengumumkan bahwa solusi pemulihan dompet aman kami, Ledger Recover, yang disediakan oleh Coincover, kini tersedia untuk pengguna Ledger Nano X."

Namun, Ledger menegaskan bahwa berlangganan layanan ini bukanlah proses otomatis. Pengguna harus membayar 9,99 dolar AS (sekitar Rp140.000) per bulan dan menyetujui proses pencadangan.

Ledger Recover ditujukan untuk pengguna yang khawatir tentang penyimpanan frase pemulihan mereka dalam bentuk kertas yang rentan terhadap kerusakan. Ledger menekankan bahwa solusi ini lebih aman daripada dompet pertukaran terpusat karena tidak menyimpan dana atas nama pengguna.

Tuai Kritikan

Menurut Ledger, layanan Recover berperan penting dalam mencapai "adopsi arus utama seputar nilai digital" dengan menyediakan akses yang lebih mudah bagi pengguna.

Meski Ledger berusaha meyakinkan komunitas bahwa Ledger Recover aman, fitur ini mendapat kritik keras dari komunitas kripto. Beberapa anggota komunitas menghimbau pengguna untuk tidak menggunakan layanan pemulihan ini.

Mereka merujuk pada pernyataan sebelumnya dari salah satu pendiri Ledger, Éric Larchevêque, yang mengindikasikan bahwa panggilan pengadilan dari pemerintah dapat memaksa tiga perusahaan yang terlibat untuk memberikan informasi pemulihan.

Perlu dicatat bahwa Éric Larchevêque saat ini bukan lagi pejabat eksekutif di Ledger dan hanya memiliki posisi sebagai pemegang saham. Oleh karena itu, spekulasi ini belum dikonfirmasi oleh Ledger sendiri.

Sementara itu, beberapa pengguna khawatir bahwa meskipun penggunaan Ledger Recover bersifat opsional, fungsi yang mendukungnya disertakan dalam pembaruan firmware reguler. Hal ini memunculkan kekhawatiran akan masalah keamanan atau potensi penciptaan pintu belakang (backdoor) oleh Ledger di masa depan.