Bagikan:

JAKARTA - Ledger, produsen dompet fisik atau hardware wallet kripto, mengumumkan bahwa mereka akan memecat sekitar 12% dari total karyawan mereka. CEO Ledger, Pascal Gauthier, menjelaskan keputusan ini sebagai respons terhadap berbagai masalah ekonomi, termasuk kondisi lesunya pasar mata uang kripto dan masalah yang dihadapi oleh perusahaan lain seperti Voyager dan FTX.

Keputusan untuk mengurangi jumlah karyawan ini diperkirakan akan berdampak pada sekitar 88 orang, mengingat jumlah total karyawan Ledger sekitar 734 orang. Pascal Gauthier menekankan bahwa langkah ini diambil agar Ledger bisa terus beroperasi secara efisien di tengah tantangan ekonomi ini.

Meskipun demikian, CEO Ledger memberi pesan optimistis kepada karyawan bahwa perusahaan telah mencapai kemajuan yang signifikan. Mereka melihat peningkatan penggunaan produk, pendapatan, dan volume transaksi di Ledger Live, produk andalan mereka.

Selain itu, Ledger berencana untuk meluncurkan produk dan layanan baru, termasuk Ledger Recover, yang akan memungkinkan pengguna untuk menyimpan frasa pemulihan mereka dengan aman.

Pengumuman pemecatan ini datang beberapa bulan setelah Ledger berhasil mengumpulkan lebih dari 109 juta dolar AS (Rp1,7 triliun) dan mencapai valuasi sebesar 1,4 miliar dolar AS  (Rp21,8 triliun). Perusahaan ini juga menjalin kemitraan dengan PayPal yang memungkinkan pengguna Amerika Serikat membeli mata uang kripto dengan akun PayPal mereka.

Kendati begitu, Pascal Gauthier optimistis Ledger akan keluar dari masa sulit ini dan menjadi lebih kuat. Pasalnya Ledger berperan penting dalam perkembangan industri mata uang kripto.