Bagikan:

JAKARTA – Maraknya kasus peretasan cryptocurrency  dalam beberapa bulan terakhir, mendorong para investor untuk menyimpan mata uang kripto mereka di dompet kripto fisik atau hardware wallet.

Sebagaimana diketahui, Solana (SOL) telah diretas hacker hingga menyebabkan kerugian sebesar 5,2 juta dolar AS (sekitar Rp77,5 miliar). Ini merupakan kasus peretasan yang terjadi pada 3 Agustus lalu.

Sebelumnya, pada 29 Maret 2022, Ronin Network yang merupakan jaringan kripto berbasis Axie Infinity harus kehilangan 173.600 Ethereum (saat itu bernilai sekitar 595 juta dolar AS) dan uang sejumlah 25,5 juta dolar AS. Total Ronin harus kehilangan 620 juta dolar AS atau setara Rp9,2 triliun. Pelaku pencurian diduga dilakukan oleh kelompok hacker terkenal asal Korut, yakni Lazarus Group.

Kondisi ini memaksa para investor jangka panjang untuk menggunakan hardware wallet untuk meningkatkan keamanan aset kripto mereka. Dompet kripto fisik ini menjadi alternatif keamanan bagi para pemegang mata uang kripto.

Dalam beberapa bulan terakhir, market kripto mengalami penurunan signifikan. Bear market saat ini telah mengguncang sejumlah perusahaan kripto terkemuka untuk memangkas karyawan mereka. Beberapa perusahaan tersebut di antaranya: Coinbase, FTX, Robinhood, BlockFi, dan lainnya. Bahkan, ada pula perusahaan kripto yang mengalami kebangkrutan.

Ketidakpastian di lingkungan kripto memaksa para investor untuk menggunakan dompet fisik penyimpanan kripto salah satunya Ledger. Menurut laporan terbaru, ini karena krisis likuiditas umum dari perusahaan kripto besar seperti Hodlnaut dan Celsius, investor harus menghadapi kenyataan bahwa kekayaan digital mereka tertahan di perusahaan-perusahaan ini sampai mereka menemukan semacam rencana pemulihan.

Tetapi yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa tidak ada kerangka waktu kapan pemulihan akan sepenuhnya dijalankan. Jadi, mungkin dapat dimengerti bagaimana penjualan dompet perangkat keras melonjak signifikan di tengah gelombang pembekuan, kebangkrutan perdagangan kripto, dan serangan hacker.

Penjualan Dompet Kripto Ledger dan Trezor Meningkat

Ledger dan Trezor merupakan dua produsen hardware wallet yang mendominasi bisnis ini. Penjualan dompet fisik mereka meroket dalam beberapa bulan terakhir. Dalam konferensi Ledger Op3n pada bulan Juni lalu, perusahaan mengklaim telah menjual tidak kurang dari 5 juta unit. Tetapi perusahaan juga dengan cepat menghubungkan penjualan besar-besaran dengan kejadian baru-baru ini.

“Masalah terbaru dengan pemberi pinjaman, peretasan jaringan, eksploitasi dompet Solana, dll. Hanya meningkatkan permintaan dan penjualan (hardware wallet),” menurut keterangan Ledger, dikutip dari CryptoPotato.

Trezor, produsen dompet perangkat keras utama lainnya juga mencatat kenaikan besar dalam penjualan. Ini menegaskan bahwa ada “peningkatan minat dalam solusi pemeliharaan diri selama beberapa bulan terakhir.”

Penurunan market kripto dan kasus peretasan serta pembekuan aset yang dilakukan perusahaan kripto telah menyadarkan para investor mengenai pentingnya menyimpan aset digital mereka dalam dompet kripto fisik milik sendiri.