Dihantam Badai Pandemi COVID-19, Produsen Bir Heineken Pecat 8 Ribu Karyawan
JAKARTA - Produsen bir terbesar kedua asal Belanda Heineken, mengonfirmasi akan melakukan pemangkasan karyawannya, sebanyak 8 ribu orang di kantor pusat maupun unit bisnis lainnya.
Langkah ini diambil Heineken untuk mendapatan penghematan sebesar 2 miliar euro selama dua tahun, sekaligus untuk menata kembali perusahaan setelah dihantam oleh pandemi COVID-19.
Keputusan ini diambil seiring dengan laporan keuangan perusahaan yang memeroleh rugi bersih sebesar 204 juta euro tahun ini, dimana pendapatan Heineken tahun ini turun sebesar 17 persen menjadi 23,8 miliar Euro, seiring dengan banyaknya penutupan pub dan bar karena pandemi.
Tahun lalu, perusahaan yang juga memiliki sejumlah merek bir ini, di antarnya Amstel, Tiger dan Moretti ini mampu membukukan keuntungan sebesar 2,2 miliar euro.
"Dampak pandemi pada bisnis kami diperkuat (tutupnya) pub, bar dan restoran, perdagangan, dan keterpaparan geografis kami. Kami mengambil tindakan mitigasi biaya yang rajin diimbangi dengan investasi berkelanjutan di balik platform pertumbuhan kami," terangnya melansir irishtimes.
Baca juga:
- Produsen Bir Bintang Targetkan Pakai 100 Persen Energi Terbarukan dan Ciptakan Lingkungan Positif bagi Konsumen
- Kapten Tim Essex Minta Maaf soal Insiden Bir yang Dituangkan di Kepala Pemain Muslim
- Demo Tolak Jam Malam di Belanda Masuki Hari ke-4, Polisi: Massa Dihasut Lewat Media Sosial
- Wow, Perusahaan Bir Thailand 'Chang' Ini Mau IPO di Singapura Incar Dana Rp140 Triliun!
"Kami memperoleh bagian di sebagian besar operasi utama kami, membuktikan kami mampu beradaptasi dan tetap dekat dengan pelanggan dan konsumen di masa-masa sulit," imbuhnya.