Kapten Tim Essex Minta Maaf soal Insiden Bir yang Dituangkan di Kepala Pemain Muslim
Kapten tim kriket Essex, Tom Westley (Twitter @EssexCricket)

Bagikan:

JAKARTA - Kapten tim kriket Essex, Tom Westley, meminta maaf atas insiden penyiraman minuman beralkohol kepada pemain muslim selama perayaan kemenangan mereka di Piala Bob Willis, Minggu, 27 September kemarin.

Westley dkk memenangkan Piala Bob Willis setelah bermain imbang dengan Somerset. Namun, di tengah pesta kemenangan di balkon paviliun, pemain ke-12, Feroze Khushi, tertangkap kamera sedang disiram bir oleh rekan setimnya Will Buttleman.

Tindakan pemain 20 tahun itu tidak dianggap sebagai perbuatan dengan niat jahat. Namun klub menyatakan insiden itu tidak memenuhi "nilai-nilai inklusif" mereka dan upaya mereka harus bekerja lebih lanjut dalam memberikan pemahaman pendidikan budaya terhadap seluruh anggota tim.

Westley, yang telah menyelesaikan musim pertamanya dengan sukses sebagai kapten klub, merasa tergerak untuk berbicara atas nama ruang ganti setelah pertemuan tim tentang masalah tersebut pada hari Selasa. 

"Atas nama saya dan tim, kami ingin meminta maaf atas pelanggaran yang ditimbulkan selama perayaan kami di Lord's pada hari Minggu," katanya dilansir dari The Guardian, Rabu, 30 September.

“Di Essex, kami yakin kami telah membangun budaya ruang ganti yang kuat yang mendukung satu sama lain baik di dalam maupun di luar lapangan. Sebagai sebuah kelompok, kami telah berkumpul hari ini dan membahas acara tersebut dan sebagai refleksi kami kecewa karena kami membiarkan ini terjadi.

"Ke depan, skuat akan lebih bertanggung jawab dan sadar akan tindakan kami dan akan terus belajar dan berkembang dengan bantuan ECB dan Asosiasi Kriket Profesional."

Khushi adalah pemukul muda menjanjikan yang lahir di Leytonstone. Permainanannya meningkat melalui akademi klub, membuat debut kelas satu musim ini dan tampil dalam empat pertandingan grup Trofi Bob Willis.

Pemain berusia 21 tahun belum berbicara secara terbuka tentang insiden tersebut tetapi Arfan Akram, salah satu pelatih di Essex dan rekan setim senior di Wanstead dan Snaresbrook CC di London timur, secara terbuka menyambut baik tanggapan dari atasan mereka.

“Cara klub saya menangani insiden itu secara sensitif tidak hanya berkelas, tetapi juga menegaskan betapa kuatnya menghargai semua orang dan selalu dalam perjalanan belajar, inklusivitas, dan merangkul rute kebanggaan kami yang beragam. Saya sangat bangga bekerja untuk @EssexCricket,” Arkam berkicau.