Bagikan:

JAKARTA - Tercantumnya perusahaan bir merek Heineken dalam sponsor Formula E menjadi sorotan sejumlah pihak. Bahkan, hal ini ditentang oleh PA 212.

Menanggapi hal ini, Ketua Panitia Pelaksana (Organizing Committee) Formula E Jakarta Ahmad Sahroni menegaskan bahwa tak akan ada penjualan bir serta pencantuman logo Heineken dalam ajang balap mobil listrik di Ancol pada 4 Juni nanti, meskipun menjadi sponsor.

"Perlu ditegaskan bahwa tidak ada penjualan bir dan logo perusahaan bir di ajang Jakarta E-Prix," kata Sahroni dalam keterangannya, Jumat, 27 Mei.

Sahroni menjelaskan Heineken bukan sponsor resmi Jakarta E-Prix, melainkan sponsor global yang ditentukan oleh Formula E Operation (FEO).

"Perlu diketahui juga bahwa Heineken adalah sponsor global FEO, yang hadir dalam seluruh seri balapan Formula E di berbagai kota, termasuk di Diriyah, Arab Saudi,” ujar Wakil Ketua Komisi III DPR RI tersebut.

Sahroni juga menegaskan meski merupakan sponsor global, namun FEO selaku pihak penyelenggara dan Heineken telah berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai masyarakat di negara atau kota yang menjadi host E-Prix.

“Pihak FEO, Heineken, dan perusahaan lainnya pun menjunjung tinggi budaya lokal dan nilai-nilai masyarakat negara yang menjadi tuan rumah gelaran Formula E. Jadi mereka akan menyesuaikan dengan kondisi di negara masing-masing. Ini adalah komitmen yang sudah ditegaskan sejak awal,” urainya.

Sampai saat ini, sponsor lokal gelaran Formula E memang belum diungkapkan oleh penyelenggara. Namun, dalam situs resmi jakartaeprixofficial.com telah menampilkan sejumlah perusahaan yang menjadi sponsor utama dan sponsor global.

Nama perusahaan yang tergabung dalam sponsor utama adalah ABB asal Swiss yang bergerak bidang teknologi otomasi, robotik, daya, dan peralatan listrik berat.

Selanjutnya, perusahaan keuangan asal Swiss Julius Bar menjadi sponsor global acara ini. Sedangkan sponsor teknis adalah Michelin yang merupakan perusahaan ban asal Prancis.

Selain itu, ada beberapa perusahaan yang tergabung dalam sponsor lainnya. Di antaranya adalah Copper, Hugo Boss, Bosch, DHL, Moet & Chandon, Enelxway, Allianz, Tagheur, Anfogasta Minerals, Saudia.

Soal ini, salah satu sponsor global lainnya yang menjadi sorotan adalah Heineken yang merupakan produsen bir. Hal ini ditentang oleh Wasekjen Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Novel Bamukmin.

Novel sampai mengancam kelompok 212 akan meninggalkan dukungan mereka kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jika tetap menggunakan sponsor dari perusahaan minuman keras.

"Saya meminta agar Anies membatalkan bekerja sama dengan segala merek minuman keras. Kalau tidak, ini sama saja dengan rezim yang zalim karna suka dengan maksiat dan kemungkaran. Jangan salahkan umat Islam, khususnya spirit 212 akan meninggalkan Anies Baswedan," kata Novel kepada wartawan.