Bagikan:

JAKARTA - PT Multi Bintang Indonesia Tbk, produsen minuman Bir Bintang dan Heineken di Indonesia, mengumumkan langkah-langkah dan perkembangan dalam upaya menjadi perusahaan terdepan dalam aspek keberlanjutan di Indonesia melalui peluncuran Sustainability Report 2019.

Perusahaan berkode saham MLBI ini menyatakan, saat ini, setengah dari energi yang mereka gunakan, berasal dari sumber energi terbarukan.

"Perusahaan memiliki target untuk mencapai 100 persen penggunaan energi terbarukan pada tahun 2025 sebagai upaya mengurangi jejak karbon," ujar Ika Noviera, Direktur Corporate Affairs Multi Bintang Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Senin 19 Oktober.

Sebagai peracik bir tertua di Indonesia, ujar Ika, Multi Bintang telah belajar untuk berkembang dalam kondisi lingkungan yang selalu berubah, dan juga perubahan iklim. Ia menuturkan, Multi BIntang berkomitmen untuk terus berkontribusi menciptakan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi masyarakat dan bumi ini.

"Selama sembilan dekade, kami meracik dan menyajikan Bir Bintang, merek bir paling ikonik di Indonesia. Kami berkomitmen untuk selalu menyajikan produk dengan kualitas terbaik bagi para konsumen, dengan senantiasa menempatkan bumi ini dan manusia yang ada di dalamnya sebagai pusat dari perusahaan kami," ujar Ika.

Mengangkat tema "Brewing a Limitless Tomorrow", Sustainability Report 2019 menggambarkan bagaimana perusahaan mengintegrasikan seluruh kegiatan bisnis dan berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan utama dalam berbagai inisiatif.

Laporan tersebut mengangkat berbagai progres dan pencapaian Multi Bintang terkait area fokus penting yang mendukung upaya perusahaan untuk mengembangkan rantai nilai berkelanjutan secara menyeluruh.

Beberapa upaya Multi Bintang dalam hal pengurangan emisi karbon diantaranya percepatan menggunakan 100 persen energi terbarukan dalam proses produksi, pencapaian 97,34 persen kemasan yang dikembalikan dan digunakan kembali (botol bekas, kaleng, dan barel), serta 98 persen byproducts yang didaur ulang (spent grain, sludge, dan abu sekam padi).

Selain itu, Multi Bintang juga melakukan perlindungan sumber daya air. Melalui program Pengelolaan Restorasi Terpadu Berbasis DAS bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara, Multi Bintang ingin melindungi dan memulihkan DAS Cisadane untuk mencapai target pemulihan air 100 persen.

"Melalui upaya reboisasi, kami telah mengembalikan 35 juta liter air ke alam setiap tahunnya, atau setara dengan konsumsi air 350.000 orang per hari," ujarnya.

Peluncuran program tiga tahun untuk pemulihan sumber daya air yang bernama "River2River Journey", dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penurunan kualitas sumber daya air akibat limbah rumah tangga.

Multi Bintang juga meluncurkan program "Sungai Watch" di Bali bekerja sama dengan Make a Change World, untuk memperkenalkan budaya pengelolaan limbah bertanggung jawab di kawasan pariwisata dengan tujuan mencegah limbah mencemari sungai-sungai dan lautan.

Hal ini juga diikuti dengan penambahan jumlah bank sampah dari 238 unit pada 2018 menjadi 273 unit per Desember 2019, yang tersebar di 18 wilayah di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur dan Kota Tangerang, Banten.

"Kami melibatkan para pelanggan, seperti bar dan restoran, untuk mendukung konsumsi yang bertanggung jawab dengan memberikan pelatihan kepada outlet mitra dan para karyawan mereka," tutur Ika.

Secara bersamaan, Multi Bintang juga menawarkan lebih banyak pilihan minuman bebas alkohol kepada para konsumen. Perusahaan juga mendapat kehormatan untuk menerima Sustainable Business Awards 2019, dengan kategori Special Recognition on Workforce.

Penghargaan tersebut merupakan simbol pengakuan atas kontribusi Multi Bintang dalam mendukung budaya inklusif dan keragaman dalam perusahaan.

"Bersama dengan masyarakat sekitar, pemerintah, maupun masyarakat secara luas, kita semua dapat membantu membangun Indonesia yang lebih cerah dan lebih hijau," jelas Ika.