Artileri Hantam Kamp Pengungsi Myanmar: 29 Orang Tewas, Termasuk Wanita dan Anak-anak
JAKARTA - Serangan artileri menghantam kamp pengungsi dekat perbatasan Myanmar dengan China menewaskan sedikitnya 29 orang, termasuk wanita dan anak-anak, kata media dan sumber pada Hari Selasa.
Penembakan itu terjadi hampir tengah malam pada Hari Senin di Negara Bagian Kachin, kata sumber tersebut, ketika artileri menghantam kamp tersebut sekitar 5 km (3 mil) dari sebuah pangkalan di kota perbatasan Laiza yang dikelola oleh Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA), yang bertahun-tahun konflik dengan militer Myanmar.
Sementara itu, media Kachin mengatakan 30 orang tewas dan menyalahkan serangan artileri tersebut pada militer.
Terpisah, Pemerintah Persatuan Nasional Bayangan (NUG) mengutuk apa yang mereka sebut sebagai serangan keji terhadap warga sipil, mengatakan dunia harus mengambil tindakan untuk menghentikan kekejaman tersebut dan mengadili para jenderal Myanmar.
"Tindakan dewan militer ini adalah kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," kata juru bicara NUG Kyaw Zaw, melansir Reuters 10 Oktober.
Lebih jauh ia mengatakan, serangan di perbatasan Tiongkok menunjukkan junta tidak menghormati tuntutan negara tetangga terkait perdamaian dan stabilitas.
Diketahui, Laiza adalah ibu kota KIA, salah satu kelompok etnis terbesar dari puluhan kelompok etnis yang telah memerangi militer selama beberapa dekade.
Kota ini terletak dekat dengan perbatasan Tiongkok dan merupakan rumah bagi banyak warga sipil yang tinggal di kamp pengungsian di dalam dan sekitar kota.
Khon Ja, seorang aktivis lokal dari kelompok masyarakat sipil Jaringan Perdamaian Kachin mengatakan, dia telah mengunjungi rumah sakit setempat dan diberitahu bahwa 29 orang tewas dan 59 luka-luka.
Baca juga:
- Hamas Peringatkan akan Bunuh Satu Sandera untuk Setiap Serangan Israel yang Mengenai Warga Sipil Gaza
- Balasan Israel Bakal Mengubah Timur Tengah, PM Netanyahu: Apa yang akan Dialami Hamas Sulit dan Mengerikan
- Israel Kerahkan 300 Ribu Tentara Cadangan dan Pindahkan 35 Brigade ke Perbatasan, Pengamat Prediksi Serangan Darat ke Gaza
- Menteri Pertahanan Perintahkan Blokade Total, Pengamat: Hamas Sudah Membuat Aib Besar Bagi Israel
"Bomnya terlalu kuat, desa itu hancur total dan hilang," getirnya.
Insiden tersebut dinilai menjadi yang paling mematikan sejak serangan udara di wilayah Sagaing, Myanmar pada Bulan April yang menewaskan banyak orang termasuk warga sipil.
Sementara, junta militer Myanmar biasanya menyangkal mereka menargetkan warga sipil, menyalahkan "teroris" atas kekerasan yang terjadi.