Chandrayaan-3: Misi Penjelajah Bulan yang Sempat Tertunda Karena Potensi Tabrakan di Orbit
JAKARTA – Kongres Astronautika Internasional ke-74 diadakan baru-baru ini di Baku, Azerbaijan. Dalam acara tersebut, Organisasi Riset Antariksa India (ISRO) sempat menceritakan kendala peluncuran Chandrayaan-3 pada 14 Juli lalu.
Diwakili oleh Kepala Manajer Umum Operasi Luar Angkasa Aman dan Berkelanjutan ISRO Anil Kumar, Chandrayaan-3 sempat mengalami penundaan peluncuran meski hanya beberapa detik.
Kumar mengatakan bahwa ISRO sempat menganalisis orbit sebelum meluncurkan Chandrayaan-3. Setelah melihat adanya potensi tabrakan dengan objek lain, mereka pun menunda peluncuran ini selama empat detik.
“Sebelum peluncuran, lepas landasnya harus dibersihkan. Jumlah benda luar angkasa yang mengorbit, terutama orbit rendah Bumi, sangat banyak. Angkatan Luar Angkasa AS sedang melacak dan mengkatalogkan lebih dari 30.000 objek dengan ukuran lebih dari 10 sentimeter,” jelas Kumar, dikutip dari Spacenews.
Tidak hanya ISRO, seluruh badan antariksa perlu melakukan analisis orbit setiap kali meluncurkan pesawat luar angkasa. Hal ini menjadi masalah serius karena objek aktif dan sampah di luar angkasa semakin menumpuk dan membuat orbit semakin padat.
Baca juga:
Meski sempat ada masalah, ISRO berhasil meluncurkan Chandrayaan-3 dengan Launch Vehicle Mark-3 (LVM-3). Keberhasilan India tidak hanya berhenti di situ karena Chandrayaan-3 telah mendarat di Bulan pada 23 Agustus lalu.
Dengan pendaratan ini, India menjadi negara keempat yang telah mendaratkan penjelajah di Bulan, menyusul Uni Soviet, Amerika Serikat (AS), dan China. Setelah melakukan misinya, Chandrayaan-3 melakukan hibernasi sejak 3 September lalu.
Usai melakukan hibernasi yang panjang, Chandrayaan-3 seharusnya berhasil dibangunkan, tetapi ISRO gagal membangunkan penjelajah ini. Tanda-tanda kehidupannya pun tidak ditemukan hingga saat ini.
Meski Chandrayaan-3 dikatakan tidak memiliki harapan lagi untuk bangun, penjelajah ini setidaknya sudah berhasil menambah bahan penelitian baru bagi ilmuwan, yaitu penemuan belerang dan unsur kimia lainnya di kutub selatan bulan.