JAKARTA – Penjelajah bulan Chandrayaan-3 sempat menjalankan misinya sebelum melakukan hibernasi. Dari penjelajahan yang sempat dilakukan, Chandrayaan-3 berhasil memperoleh informasi yang sangat penting.
Dalam data yang dibagikan Organisasi Penelitian Luar Angkasa India, Chandrayaan-3 mendeteksi adanya unsur-unsur seperti besi, titanium, alumunium, dan kalsium di tanah bulan. Tak hanya itu, data lainnya menunjukkan adanya temuan belerang atau sulfur.
Dikutip dari Space, belerang biasanya ditemukan pada batuan dan tanah, tetapi konsentrasinya terbilang sangat rendah. Dengan pendeteksian ini, konsentrasi sulfur mungkin lebih tinggi dari yang diperkirakan.
Pengukuran belerang menjadi sangat menarik bagi para ilmuwan karena temuan ini menunjukkan komposisi dasar yang berbeda pada tanah dataran tinggi di kutub bulan dan di wilayah ekuator bulan.
Selain itu, belerang yang terdeteksi mungkin terbentuk dari atmosfer bulan yang sangat tipis. Namun, bukan tak mungkin belerang ini berasal dari letusan gunung berapi purba atau dari meteorit mengadung belerang yang menghantam permukaan bulan.
BACA JUGA:
Belerang sendiri bisa dijadikan sebagai sumber daya bagi para astronaut. Mereka dapat membuat sel surya dan baterai dengan belerang hingga membuat beton berbahan belerang untuk konstruksi.
Saat ini, para ilmuwan di Organisasi Penelitian Luar Angkasa India sedang mengalibrasi data yang mereka dapatkan dari Chandrayaan-3 sembari menunggu penjelajah bulan ini terbangun.
Jika nantinya pendarat Chandrayaan-3, yakni Vikram dan Pragyan terbangun, para ilmuwan berharap penjelajah bulan ini bisa kembali melakukan pengukuran pada tanah bulan.