Bagikan:

JAKARTA - Misi Chandrayaan-3 telah sampai di kutub selatan bulan, memamerkan bagaimana wilayah tersebut kepada dunia lewat sebuah gambar.

Robot penjelajah Pragyan, yang berada di atas pendarat Vikram mengambil foto induk pesawat ruang angkasa tersebut yang menunjukkan ia berdiri tegak di wilayah terpencil kutub selatan bulan.

Saat diamati lebih dekat, ada beberapa bagian yang putus dari pendarat Vikram dan tergantung di bawahnya. Namun Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO), NASA telah mengonfirmasi itu merupakan salah satu instrumen yang akan melakukan misi sains, dan semuanya beroperasi secara normal.

Dua instrumen yang ditampilkan dalam foto adalah Eksperimen Termofisika Permukaan Chandra, yang mempelajari sifat termal permukaan dan Instrumen Aktivitas Seismik Bulan, yang akan melakukan pengukuran di lokasi pendaratan untuk memetakan kerak dan mantel.

Sementara Instrumen Spektroskopi Kerusakan yang Diinduksi Laser bakal melakukan pengukuran menggunakan teknik yang menganalisis tanah dengan menguapkannya menggunakan pulsa laser yang intens.

Proses tersebut menghasilkan plasma panas, yang cahayanya kemudian dapat dipelajari. Instrumen akan mendeteksi tanda-tanda lain untuk aluminium, kalsium, besi, kromium, titanium, mangan, silikon, dan oksigen.

Namun kehadiran belerang adalah yang paling mengejutkan. Belerang adalah unsur kimia yang ditemukan di tanah, air, dan tumbuhan di Bumi.

Keberadaannya di Bulan menunjukkan, ia mungkin terperangkap dalam air es di kutub selatan bulan, deteksi belerang menyimpulkan keberadaan air es.

Karenanya, keberadaan belerang dan unsur-unsur lain di kutub selatan Bulan juga memperlihatkan kawasan ini tidak ramah seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Dengan munculnya foto itu, bukti lebih lanjut terpampang nyata tentang keberhasilan misi India sebagai pesawat robotik pertama yang melakukan perjalanan luar angkasa ke Bulan sejauh 239.000 mil, dan mendarat dengan selamat di wilayah gelap dan terjal.

India berhasil mengalahkan negara-negara seperti Rusia, China dan Amerika Serikat (AS) untuk menjadi negara pertama yang mendaratkan pesawat ruang angkasa di kutub selatan bulan pada 23 Agustus, yang menumpang roket dari Satish Dhawan Space Center di utara Chennai pada 14 Juli.

Instrumen sains pada wahana pendarat dan penjelajah akan aktif selama total satu hari lunar (14 hari Bumi) sebelum kehilangan daya, mereka tetap akan ditinggal di Bulan, tertutup oleh debu dan tak dikembalikan ke Bumi, seperti dikutip dari Mashable dan Gizmodo, Jumat, 1 September.