Bagikan:

JAKARTA - Pesawat ruang angkasa Luna-25 milik Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) mengalami kegagalan saat mencoba mendarat di Bulan.

"Luna-25 tidak ada lagi akibat tabrakan dengan permukaan Bulan," ujar Roscosmos dalam konfirmasinya yang telah kehilangan kontak dengan pesawat ruang angkasa sejak Sabtu, pukul 14.57 waktu setempat.

Peristiwa itu terjadi lantaran Luna-25 lepas kendali saat bergerak ke orbit pra-pendaratannya. Saat ini, Roscosmos masih menyelidiki terkait insiden tersebut.

Jika Luna-25 berhasil, dia akan menjadi yang pertama mendarat di kutub selatan Bulan dan sebagai misi pertama Rusia dalam hampir 50 tahun.

Namun, hilangnya Luna-25 merupakan pukulan telak bagi Roscosmos yang memang sedang berlomba mengalahkan misi Chandrayaan-3 India untuk mendarat di Bulan.

Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO), mengatakan pada akun resmi X-nya, Chandrayaan-3 akan mendarat sendiri di Bulan pada 23 Agustus.

Sama seperti Luna-25, Chandrayaan-3 berencana untuk mendarat di kutub selatan Bulan, wilayah yang diselimuti oleh es.

Dengan gagalnya Luna-25, artinya Chandrayaan-3 akan menjadi yang pertama sampai di sana, seperti dikutip dari BBC Internasional dan The Verge, Senin, 21 Agustus.

Sebagai informasi, analisis es akan menghasilkan penelitian lebih lanjut tentang bagaimana air muncul di permukaan satelit alami Bumi itu dan apakah proses ini terkait dengan munculnya air di Bumi.

Penelitian itu akan membantu menentukan juga apakah Bulan terbentuk secara independen, atau malah diledakkan terpisah dari Bumi oleh dampak luar angkasa.