Bagikan:

JAKARTA - Organisasi Riset Antariksa India (ISRO) berhasil masuk ke orbit bulan dengan Chandrayaan-3. Misi selanjutnya, akan mengarahkan pesawat ruang angkasa ke kutub selatan Bulan.

“Hari ini, misi Chandrayaan-3 mencapai tonggak penting dengan keberhasilan penyelesaian Lunar Orbit Insertion (LOI)," ujar ISRO dalam sebuah pernyataan.

"Penyisipan dilakukan dengan retro-burning di Perilune selama 1835 detik, mulai pukul 19.12 IST. Manuver itu menghasilkan orbit 164 km x 18.075 km, sebagaimana dimaksud,” imbuhnya.

Pencapaian ini merupakan ketiga kalinya berturut-turut ISRO berhasil memasukkan pesawat ruang angkasanya ke orbit bulan, selain melakukannya ke orbit Mars.

India menjadi, negara yang ikut bersaing dengan Amerika Serikat (AS), China, Eropa dan Jepang yang turut memiliki misi untuk menginjakkan kaki di satelit alami Bumi tersebut.

Saat misi berlangsung, serangkaian manuver telah direncanakan untuk secara bertahap mengurangi orbit Chandrayaan-3 dan memposisikannya di atas kutub selatan Bulan.

Setelah beberapa manuver, modul propulsi akan terpisah dari pendarat saat berada di orbit. Kemudian, pesawat ruang angkasa akan melakukan serangkaian manuver pengereman yang rumit untuk memfasilitasi pendaratan lunak di wilayah kutub selatan Bulan pada 23 Agustus 2023.

Penjelajah beroda enam itu, akan keluar dan berkeliaran di sekitar bebatuan dan kawah di permukaan Bulan, mengumpulkan data serta gambar penting yang dikirim kembali ke Bumi untuk dianalisis.

ISRO menyatakan, saat ini kondisi kesehatan Chandrayaan-3 sangat normal dan akan terus dipantau dari Mission Operations Complex (MOX) di ISRO Telemetry, Tracking, and Command Network (ISTRAC), antena Indian Deep Space Network (IDSN) di Byalalu, dekat Bengaluru, dengan dukungan dari Badan Antariksa Eropa (ESA) serta antena JPL Deep space.

Melansir BBC Internasional dan The Independent, Senin, 7 Agustus, kutub selatan Bulan sebagian besar masih belum dijelajahi. Ini merupakan area permukaan yang tetap berada dalam bayangan jauh lebih besar daripada kutub utara Bulan, dan para ilmuwan mengatakan ada kemungkinan air di area yang dibayangi secara permanen.

Sebagai informasi, sebelumnya India juga pernah mencoba mendaratkan pesawat ruang angkasa robotik di dekat kutub selatan Bulan. Tetapi berakhir dengan kegagalan pada 2019.

Saat pesawat memasuki orbit bulan, ia kehilangan kontak dengan pendaratnya yang jatuh saat melakukan penurunan terakhirnya untuk mengerahkan penjelajah, yang memiliki tujuan mencari tanda-tanda air di sana.