Jayanti Kanani Mundur dari Peran Operasional Polygon
JAKARTA - Jayanti Kanani, salah satu perintis di balik kesuksesan Polygon (MATIC), telah mengumumkan pengunduran dirinya dari peran operasional harian perusahaan. Pengumuman ini dilakukan melalui platform media sosial X (sebelumnya Twitter) dengan kata-kata bijak.
"Saya memulai Polygon pada tahun 2017, dan sekitar 6 bulan yang lalu, saya memutuskan untuk mundur dari kesibukan sehari-hari... Saya lebih percaya diri dengan masa depan Polygon yang cerah dan komunitas yang penuh semangat. Saya akan fokus pada petualangan baru sambil tetap mendukung dan berkontribusi untuk Polygon dari pinggir lapangan," ujar Kanani.
Sandeep Nailwal, salah satu pendiri Polygon lainnya, merespons kepergian Kanani dengan perasaan 'emosional,' tetapi ia juga mengungkapkan harapannya yang baik untuk rekannya, dengan mengatakan, "Mari kita terus mendorong Polygon ke depan bersama-sama, di dalam atau di luar Polygonlabs, tidak masalah."
Tahun 2023 menjadi tahun yang penting bagi Polygon, dengan beberapa pengembangan signifikan. Salah satu pengumuman terbesarnya adalah Polygon 2.0, yang merupakan peningkatan substansial dari versi sebelumnya. Ini diharapkan akan membawa skalabilitas tak terbatas dan likuiditas terpadu ke dalam jaringan.
Selain itu, tahun 2023 juga menyaksikan open-sourcing Web3 ID Polygon. Langkah ini memungkinkan pengembang untuk menggunakan bukti tanpa pengetahuan untuk mengelola kredensial dan identitas pengguna secara pribadi. Perangkat ini memiliki potensi aplikasi luas di sektor-sektor seperti verifikasi KYC, e-commerce, dan administrasi DAO.
Baca juga:
Kemitraan dengan Google Cloud dan Tantangan Regulasi
Polygon juga meningkatkan keamanan dan kepercayaan platformnya dengan menyertakan Google Cloud sebagai validator dalam jaringan proof-of-stake. Keikutsertaan infrastruktur yang mendukung YouTube dan Gmail ini memberikan lapisan tambahan keamanan pada jaringan Polygon.
Namun, tidak semua berjalan mulus bagi Polygon pada tahun 2023. Tuduhan SEC terhadap Coinbase atas pelanggaran sekuritas mencantumkan Polygon sebagai salah satu token kripto yang dianggap sebagai sekuritas yang tidak terdaftar. Meskipun Polygon Labs tidak terlibat dalam kasus tersebut, tantangan regulasi ini menjadi hambatan yang harus dihadapi oleh perusahaan.
Meskipun demikian, kepergian Jayanti Kanani menyoroti prestasi besar Polygon dalam menghadapi berbagai rintangan dan perubahan di dunia kripto. Polygon tetap menjadi salah satu pelaku sukses dalam ekosistem web3, sementara tetap menjalani perjalanan yang kompleks di tengah tantangan regulasi yang semakin mempengaruhi industri kripto.