Melihat Gaya Kepemimpinan Bacapres Lewat Pencitraan Kemesraan dengan Keluarga
JAKARTA - Mendekati tahun politik, riuh suasana pemilihan umum (Pemilu) mulai terasa. Tiga bakal calon presiden sudah malang melintang di sejumlah media daring. Mereka adalah Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Meski belum memasuki masa kampanye, ketiganya sudah terlihat sibuk melakukan safari politik. Demi memenangkan hati jutaan masyarakat Indonesia, para bacapres juga sudah mulai mengumbar janji. Konon, program-program yang mereka beberkan itu akan direalisasikan begitu salah satu dari ketiganya keluar sebagai pemenang dan menduduki kursi nomor satu di Indonesia.
Di tengah hiruk-pikuk menyambut tahun politik, tindak tanduk para Bacapres selalu menarik perhatian. Tidak terkecuali kedekatan mereka dengan keluarga, anak-anak dan istri.
Membentuk Citra sebagai Family Man
Belum lama ini, Ganjar Pranowo membagikan momen mesranya bersama Siti Atiqoh Supriyanti dan putra semata wayang mereka, Alam Ganjar, di akun Instagram pribadinya. Dalam unggahan tersebut, Ganjar dan Atikoh mendapat kejuatan dari Alam untuk merayakan ulang tahun pernikahan ke-24 tahun.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini juga kemudian tampak menemani sang istri berbelanja di sebuah mall. Dalam kesempatan tersebut, Ganjar bahkan terlihat ramah dengan melayani permintaan foto pengunjung mall.
Momen kehangatan bersama keluarga juga dibagikan Anies Baswedan. Bacapres dari Koalisi Perubahan ini mengunggah video sebelum keberangkatan putranya, Kaisar Hakam Baswedan, melanjutkan studi ke Manchester, Inggris.
Sebelum Kaisar berangkat ke Negeri Elizabeth, Anies dan keluarganya menggelar makan bersama dan mengantar sang putra ke bandara. Keharmonisan yang ditunjukkan Anies dengan istrinya, Fery Farhati Ganis, juga mengundang komentar positif.
Baik Anies maupun Ganjar memang kerap melibatkan pasangan mereka di hampir setiap kegiatan. Makanya, wajar jika kemudian Atiqoh dan Fery sering terlihat mendampingi dua bacapres tersebut.
Lain lagi dengan Prabowo Subianto. Ketua Umum Partai Gerindra ini membagikan potret dirinya bersama putra semata wayang, Ragowo Hadiprasetyo atau Didit Prasetyo. Postingan tersebut dibagikan bertepatan dengan hari ulang tahun sang anak, pada 22 Maret 2023.
Diketahui saat itu Didit merayakan ulang tahunnya yang ke-39. Dalam unggahannya, Prabowo menuliskan kalimat ucapan selamat ulang tahun kepada putra tunggalnya tersebut.
“Selamat Ulang Tahun putraku @ragowo.hadiprasetyo Have a blessed birthday,” tulis Prabowo. Sesaat setelah dibagikan, unggahan itu langsung ramai dikomentari warganet. Wajar, selama ini Prabowo menampilkan sosok yang tegas dan lebih jarang memamerkan keluarga di media sosial.
Di tengah kesibukan sebagai politisi dan persiapan menuju Pilpres 2024, kehangatan yang ditunjukkan oleh para Bacapres ini ternyata cukup menyita perhatian. Masyarakat seringkali dibuat haru dengan keharmonisan keluarga yang dipamerkan para Bacapres.
Menurut psikolog keluarga Sani Budiantini Hermawan, kemesraan yang dipertontonkan tiga Bacapres ini berimbas pada pembentukan image. Melalui ‘bahasa cinta’ inilah masyarakat bisa mengira-ngira bagaimana kelak para Bacapres ini memimpin rakyat.
Dalam kesempatan yang sama, Sani juga menekankan pentingnya peran seorang istri dalam membangun ‘citra’ calon pemimpin. Disebutkan psikolog lulusan Universitas Indonesia tersebut sosok istri yang ditampilkan para calon pemimpin ini sedikit banyak bisa bisa memengaruhi pilihan masyarakat.
“Istri perannya besar sekali, di mana sekarang seorang politisi image-nya tidak dilihat hanya dari individu tapi juga melalui peran istrinya. Bagaimana hubungan dengan pasangan, apakah dia family oriented atau tidak,” ujar Sani berpendapat.
Multiperan Istri dalam Politik
Di sisi lain, di era sekarang ini tak sedikit perempuan yang juga berkecimpung di dunia politik. Bagi seorang perempuan, ini jelas bukan pekerjaan mudah karena mereka dituntut harus mampu berbagi peran.
Namun, Sani menegaskan perempuan mampu menjalankan karier, termasuk di dunia politik, dengan syarat memiliki support system yang berjalan dengan baik. Salah satu support system terpenting adalah dukungan keluarga. Dengan kata lain, keluarga harus mendukung berjalannya multiperan.
“Seorang perempuan ketika pulang ke rumah, maka ia melepas perannya sebagai politikus dan kembali menjadi istri dan ibu. Ia harus mampu menjalani peran di rumah sebaik mungkin meskipun dalam waktu singkat. Ia juga tidak boleh menghalangi suaminya untuk membangun kariernya sendiri,” kata Sani menjelaskan.
Soal kepantasan perempuan dalam memimpin masih menjadi perdebatan sampai sekarang. Meski sudah banyak para pemimpin perempuan yang membuktikan kemampuannya, namun anggapan bahwa wanita adalah kaum lemah juga tak kunjung sirna.
Namun menurut studi yang dilakukan BI Norwegian Business School, wanita memiliki kemampuan baik dalam menjadi pemimpin secara umum. Seusai melakukan penelitian terhadap 700 orang di level manajer, peneliti mendapati wanita memiliki nilai tinggi dalam banyak bidang terkait kemampuan memimpin.
Wanita lebih inisiatif, berkomunikasi dengan jelas, terbuka. Lalu, wanita juga lebih mampu bersosialisasi terhadap rekan rekan, suportif, metode manajerial yang jelas, serta goal setting yang baik.
“Dalam bisnis, sebuah perusahaan harus selalu berusaha untuk menarik hati pelanggan serta meningkatkan produktivitas dan keuntungan. Hasil studi kami menunjukkan wanita secara alami meningkatkan produktivitas serta keuntungan. Hasil studi kami menunjukkan wanita secara alami memiliki skor lebih tinggi dibandingkan pria dalam kemampuan inovasi serta memimpin dengan jelas dan berdampak,” kata Ovynd L. Martinsen selaku pemimpin studi, dikutip Metro.