Alexander Ungkap Tahanan ke Lantai 15 Bukan Bertemu Pimpinan KPK Tapi Perwira TNI

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menegaskan tak ada pertemuan antara tahanan dugaan korupsi pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA) dengan pimpinan komisi antirasuah. Kata dia, yang ada justru perwira TNI yang melakukan pertemuan di lantai 15.

Alexander awalnya menjelaskan peristiwa ini ada kaitannya dengan ketegangan antara KPK dan TNI setelah ditetapkannya Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya Henri Alfiandi sebagai tersangka. Kedua lembaga itu juga sempat melaksanakan rapat tertutup setelah penetapan dilaksanakan.

"Berdasarkan situasi saat itulah kemudian ketika rapat selesai, ada salah satu perwira yang mengatakan dengan salah satu tersangka yang ditahan di (Rutan KPK, red) Merah Putih dan yang bersangkutan minta izin untuk bertemu," kata Alexander kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis, 21 September.

Adapun dalam pertemuan itu, pihak TNI yang hadir adalah Danpuspom TNI Marsekal Muda Agung Handoko, Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono, Kababinkum TNI Laksamana Muda Kresno Buntoro, Jaksa Agung Muda Pidana Militer Mayjen Wahyoedho Indrajit, serta Oditur Jenderal TNI Laksamana Muda Nazali Lempo.

"Saya sendiri lupa apakah saya mengizinkan. Saya tekankan, silakan, dengan melihat kondisi saat itu," ujar Alexander.

Alexander mengaku lupa apakah mengizinkan pertemuan terjadi di lantai 15 atau ruang pimpinan. Dia juga tak tahu apakah anggota TNI itu jadi bertemu.

"Karena setelah itu saya langsung pulang," tegasnya.

Meski begitu, Alexander sempat meminta Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur untuk mengeluarkan tahanan sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Pak Asep lah selaku penyidik dengan prosedur yang ada lewat bon, ya, permintaan mengeluarkan tahanan dan memfasilitasi pertemuan tersebut," jelasnya.

"Sekali lagi pertemuan tahanan dan salah satu anggota perwira TNI tidak bisa dilepaskan sekaligus dari situasi saat itu. Situasi rapat yang terjadi antara KPK dan Puspom TNI," pungkasnya.