Menhan Shoigu Sebut Rusia Tengah Mengembangkan Kapal Selam, Drone Bawah Air hingga Sistem Robotik Baru
JAKARTA - Pemerintah Rusia Konsisten untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Laut negara itu, seperti dengan mengembangkan kapal selam nuklir, drone bawah air dan sistem robotik baru, kata Menteri Pertahanan Sergei Shoigu Hari Jumat.
"Saat ini, kami secara aktif bekerja untuk merancang kapal selam nuklir multiguna, sistem robotik, dan kendaraan bawah air tak berawak," ungkap Menhan Shoigu dalam sebuah pertemuan di Markas Besar Armada Pasifik Rusia, melansir TASS 15 September.
Menhan Shoigu melakukan kunjungan kerja di Wilayah Primorye di Timur Jauh Rusia. Dia memeriksa pemenuhan kontrak pengadaan negara di galangan kapal selam Zvezda di Bolshoy Kamen dan pabrik helikopter Progress di Arsenyev.
Dari sana, Menhan Shoigu mengunjungi Markas Besar Armada Pasifik Rusia untuk mengadakan pertemuan yang menyimpulkan hasil produksi perusahaan industri militer di Timur Jauh.
Pada pertemuan tersebut, Menhan Shoigu mencatat, Angkatan Laut Rusia melindungi kepentingan nasional, menjaga keselamatan pelayaran dan melakukan operasi di berbagai wilayah di dunia.
Baca juga:
- Banjir Libya Sebabkan Ribuan Korban Tewas, PBB: Jika Layanan Meteorologi Beroperasi Normal...
- Pejabat Senior Moskow Sebut Rusia Telah Menetralisir Ratusan Agen Intelijen Asing
- Pemerintah Maroko Siapkan Program Bantuan untuk Pembangunan Rumah Warga yang Terdampak Gempa Bumi
- Ajak Kim Jong-un ke Pabrik Jet Tempur Su-35 dan Su-57, Wakil PM Rusia: Kami Melihat Potensi Kerja Sama
Terkait atau tidak, kunjungan tersebut dilakukan setelah Galangan Kapal Sevastopol yang strategis di Semenanjung Krimea terbakar pada Hari Rabu pekan ini akibat serangan yang ditudingkan pihak Rusia kepada Ukraina, seperti mengutip Reuters.
Galangan Kapal Sevastopol memiliki nilai strategis. Rusia menggunakannya untuk membangun dan memperbaiki kapal perang hingga kapal selam Armada Laut Hitam. Sejak invasi Februari 2022, armada tersebut telah melancarkan banyak serangan drone dan rudal ke Ukraina.