Pejabat Senior Moskow Sebut Rusia Telah Menetralisir Ratusan Agen Intelijen Asing
JAKARTA - Seorang pejabat tinggi keamanan Rusia mengatakan dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada Hari Jumat, Moskow telah "menetralisir" ratusan mata-mata asing dalam beberapa tahun terakhir.
Itu diutarakan oleh Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev di majalah intelijen Rusia, yang juga menyebut Rusia menjadi magnet untuk melawan praktik parasitisme Barat.
"Dalam beberapa tahun terakhir, ratusan karyawan badan intelijen asing, serta orang-orang lain yang terlibat dalam pengorganisasian kegiatan intelijen dan subversif terhadap negara kita dan mitra strategis kita, telah diidentifikasi dan dinetralisir," ujarnya seperti melansir Reuters 15 September.
Terpisah, Patrushev mengatakan, Rusia telah menjadi magnet yang menarik semua orang yang ingin menghadapi cara-cara parasitisme Barat.
"Rusia telah menjadi pusat daya tarik bagi semua orang yang siap menentang praktik parasitisme Barat, karena kami menawarkan jalan alternatif," katanya, mengutip TASS.
Patrushev menunjukkan, Rusia terbuka untuk bekerja sama dengan semua negara yang berpikiran konstruktif, serta kekuatan sosial dan politik yang siap untuk bergerak maju bersama dalam jalur pembangunan dan meletakkan dasar bagi tatanan dunia multipolar yang baru, benar-benar demokratis.
"Sebagian besar negara siap bekerja sama dalam memajukan tren ini," tandasnya.
Baca juga:
- Pemerintah Maroko Siapkan Program Bantuan untuk Pembangunan Rumah Warga yang Terdampak Gempa Bumi
- Ajak Kim Jong-un ke Pabrik Jet Tempur Su-35 dan Su-57, Wakil PM Rusia: Kami Melihat Potensi Kerja Sama
- Venesia Tak Jadi Masuk Daftar Situs Terancam Punah, UNESCO Minta Langkah Konservasi Serius Dilakukan
- Diplomatnya Diusir Moskow Setelah Dituduh Melakukan Aktivitas Ilegal, AS: Rusia Memilih Konfrontasi dan Eskalasi
Diketahui, Patrushev merupakan sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Badan Keamanan Federal (FSB), dipandang sebagai pendukung utama kebijakan garis keras dan hawkish di Kremlin.