Tidak Ada Batasan Usia Bagi Peserta Pesta Seks di Jaksel, Asal Mau Bayar Rp1 Juta Bisa Senang-senang
JAKARTA - Polres Metro Jakarta Selatan mengungkapkan kegiatan pesta seks (pesta orgy) yang diselanggarakan digelar di kawasan Jakarta Selatan, ternyata diikuti puluhan orang. Hal ini dikatakan langsung oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro.
“Pasangannya bisa antara sepuluh, tergantung peminatnya berbeda-beda ada yang 10, ada yang kemarin 9 tergantung,” kata Bintoro saat dikonfirmasi, Rabu, 13 September.
Bintoro menerangkan kegiatan pesta seks ini digandrungi oleh kelompok mayarakat. Namun, jumlahnya peserta dalam pesta seks tersebut antara wanita dan lelaki tak sebanding.
“Tidak masing-masing, perempuan sendiri datang. Laki-laki yang kebanyakan datang, tapi ada perempuannya berapa disiapin,” ucapnya.
Ia menyebut untuk peserta yang didatangi tidak ada Batasan, baik tua atau muda, karena syarat awalnya adalah membayar uang Rp1 juta.
“Tidak ada kriterianya, yang punya uang 1 juta mau ikut, boleh ikut. Random (acak-red), tidak menutup ke siapa saja dia mau bayar 1 juta, oke jadi gitu,” tutupnya.
Sebagai informasi, sebanyak empat orang diamankan di Polres Jakarta Selatan terkait beredarnya flyer Pesta Orgy (seks) yang akan diselenggarakan di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan.
Baca juga:
- Jika Tidak Tertangkap, EO Pesta Orgy yang Ditangkap di Jaksel Akan Gelar di Bali dan Semarang
- Gelar Pesta Seks di Semanggi Jaksel, Panitia Dapat Untung Rp2,5 Juta Per Kepala
- Ferdy Sambo dan Putri Candrawati Pindah Lapas, Alasannya Mau Dibina
- Malam Pembunuhan di Rumah Lansia Begitu Tegang, Anak Korban Tidak Bisa Mencegah karena Kakinya Pincang
Tiga orang diantaranya wanita, dan satu orang laki-laki. Keempatnya merupakan penyelenggara acara atau biasa disebut Event Organizer (EO).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro mengatakan dari empat pelaku yang ditangkap, satu diantaranya adalah inisiator dari pesta tersebut.
“Untuk TA adalah warga Candisari Semarang yang merupakan inisiator dari kegiatan undangan pesta seks,” kata Bintoro kepada wartawan, Selasa, 12 September.
Bintoro juga menjelaskan, para pelaku mempromosikan acara tersebut melalui media sosial Instagram dan twitter, agar bisa menjaring banyak peserta.
Menurut pemeriksaan, para pelaku sudah menggelar pesta seks sebanyak tiga kali. Bahkan, rencananya, apabila kasus ini tidak terungkap, mereka akan mengadakan kembali di daerah Semarang dan Bali.